Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan HB X Sebut Ada 6 Calon Pj Wali Kota Yogyakarta dan Bupati Kulon Progo

Kompas.com - 13/05/2022, 11:26 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Sebanyak dua pasang kepala daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan habis masa jabatannya pada 22 Mei 2022.

Mereka adalah Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo (Sutedjo-Fajar Gegana) serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta (Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi).

Agar jabatan itu tidak mengalami kekosongan, akan ada penjabat yang ditunjuk untuk mengisinya.

Baca juga: Hamka Hendra Noer Dilantik Jadi Pj Gubernur Gorontalo

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) ada tiga nama yang jadi calon penjabat untuk mengisi jabatan Bupati Kulon Progo dan tiga calon penjabat untuk mengisi jabatan Wali Kota Yogyakarta.

"Belum keluar namanya kan tiga orang (tiap daerah), tapi belum keluar kok sampai sekarang. Aku ora iso nyebutke (aku tidak bisa menyebutkan)," katanya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (13/5/2022).

Seluruh calon penjabat bupati dan wali kota itu, kata HB X, adalah aparatur sipil negara di Pemerintah Provinsi DIY.

"Pokoknya tingkat satu (provinsi) bisa asisten, bisa kepala dinas," ujar dia.

Sedangkan Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, penjabat bupati dan wali kota itu hanya memegang jabatan selama satu tahun.

"Menjabat satu tahun, tahun berikutnya akan dilantik lagi. Bisa diperpanjang atau mengajukan lagi. Tergantung pertimbangan gubernur," jelas dia.

Baca juga: Harapan Gubernur Sulbar pada PJ yang Akan Menggantikan Dirinya...

Sebagai informasi, penjabat diminta mengisi jabatan yang kosong hingga ada hasil dari Pemilihan Kepala Daerah 2024.

Penjabat bupati dan wali kota memiliki kriteria seperti pejabat di tingkat provinsi eselon 2 dengan golongan pangkat minimal 4c.

"Jadi kepala biro, kepala badan, kepala dinas memenuhi syarat. Kita ada seleksi, sudah kita laksanakan, bukan seleksi terbuka. Lalu ajukan ke Bapak Gubernur lalu dipilih tiga masing-masing dan nanti dapat dua nama rekomendasi," jelasnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kapolda DIY Minta Maaf ke Yayasan Tamansiswa

Kapolda DIY Minta Maaf ke Yayasan Tamansiswa

Yogyakarta
Respons Kericuhan di Yogyakarta, Sultan: Marilah Mengedepankan Bebrayan Paseduluran

Respons Kericuhan di Yogyakarta, Sultan: Marilah Mengedepankan Bebrayan Paseduluran

Yogyakarta
Sempat Bentrok di Yogyakarta, PSHT dan Brajamusti Sepakat Berdamai: 'Paseduluran Sak Lawase'

Sempat Bentrok di Yogyakarta, PSHT dan Brajamusti Sepakat Berdamai: "Paseduluran Sak Lawase"

Yogyakarta
Sejarah Kabupaten Sleman yang Dahulu Bernama Sulaiman

Sejarah Kabupaten Sleman yang Dahulu Bernama Sulaiman

Yogyakarta
Detik-detik Bus Rombongan Keluarga Terguling Usai Berwisata di Gunungkidul

Detik-detik Bus Rombongan Keluarga Terguling Usai Berwisata di Gunungkidul

Yogyakarta
Duduk Perkara Bentrokan di Tamansiswa Yogyakarta, Polisi: Dilatarbelakangi Penganiayaan di Parangtritis

Duduk Perkara Bentrokan di Tamansiswa Yogyakarta, Polisi: Dilatarbelakangi Penganiayaan di Parangtritis

Yogyakarta
Tanggapi Isu Keretakan Hubungan Jokowi dan Megawati, FX Rudy: Tahun Politik, Semua 'Digoreng' Terus

Tanggapi Isu Keretakan Hubungan Jokowi dan Megawati, FX Rudy: Tahun Politik, Semua "Digoreng" Terus

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Khawatir Psikologis Warga Usai Kericuhan di Tamansiswa

Pj Wali Kota Yogyakarta Khawatir Psikologis Warga Usai Kericuhan di Tamansiswa

Yogyakarta
Buntut Bentrokan di Tamansiswa Yogyakarta, 9 Orang Terluka

Buntut Bentrokan di Tamansiswa Yogyakarta, 9 Orang Terluka

Yogyakarta
Sepakat Berdamai, Dua Pengurus Kelompok yang Terlibat Kericuhan di Tamansiswa Yogyakarta Saling Meminta Maaf

Sepakat Berdamai, Dua Pengurus Kelompok yang Terlibat Kericuhan di Tamansiswa Yogyakarta Saling Meminta Maaf

Yogyakarta
Dua Kelompok yang Ricuh di Jalan Tamansiswa Yogya, PSHT dan Brajamusti, Berdamai

Dua Kelompok yang Ricuh di Jalan Tamansiswa Yogya, PSHT dan Brajamusti, Berdamai

Yogyakarta
Kronologi Kerusuhan di Jalan Tamansiswa Yogyakarta, Bermula dari Keributan di Parangtritis

Kronologi Kerusuhan di Jalan Tamansiswa Yogyakarta, Bermula dari Keributan di Parangtritis

Yogyakarta
Sandiaga Mengaku Masih Meyakinkan PKS dan PPP

Sandiaga Mengaku Masih Meyakinkan PKS dan PPP

Yogyakarta
Sandiaga Mengaku Belum Tentukan Partai Berlabuh: Masih Jomblo

Sandiaga Mengaku Belum Tentukan Partai Berlabuh: Masih Jomblo

Yogyakarta
Remaja Hilang di Sungai Progo di Bantul Usai Bermain Sepak Bola

Remaja Hilang di Sungai Progo di Bantul Usai Bermain Sepak Bola

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com