Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Wisata, Ini Kronologi Kecelakaan Kereta Kelinci di Boyolali yang Tewaskan Ibu dan Anak

Kompas.com - 12/05/2022, 07:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kereta kelinci "Super Tayo" yang mengangkut 22 penumpang yang sebagian besar ibu dan anak mengalami kecelakaan pada Rabu (11/5/2022).

Kecelakaan terjadi di Dukuh, Desa Sempu, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Akibat kecelakaan tersebut, dua penumpang tewas dan belsan orang lainnya mengalami luka-luka.

Peristiwa tersebut berawal saat rombongan yang naik kereta kelinci tersebut hendak wisata dari Klego menuju Bandara Adi Soemarmo, Ngempal.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Kelinci di Boyolali Tewaskan Ibu dan Anak, Niat Berwisata Justru Berakhir Duka…

Sopir kereta kelinci memilih jalan pintas di perkampungan dan kebun jati di Dusun Sempu, Andong.

Saat melintasi jalan ini lah, kereta kelinci mengalami masalah dan tiba-tiba mogok di tengah jalan.

Setelah itu beberapa penumpang mendorong keretakelinci tersebut agar bisa berjalan. Setelah didorong, kereta kelinci itu berjalan kencang dan terbalik di ladang yang lebih rendah setengah meter dari jalan.

"Awalnya kereta mogok, lalu di dorong. Ternyata terkendala gas terkunci dan sepur kelinci berjalan kencang dan lurus, lalu terbalik di tegalan," kata Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Abdul Mufid.

Baca juga: Begitu Didorong, Kereta Kelinci Langsung Meluncur, Kami Berusaha Mengejar, tetapi...

Akibat kejadian tersebut seorang perempuan berusia 32 tahun dan anak laki-laki usia 4 tahun tewas.

"Korban meninggal dunia dua, luka ringan tiga. Penumpang jumlahnya ada 22 orang dan satu sopir. Jadi ada 23 orang," kata Mufid.

Ia mengatakan masih belum bisa memintai keterangan sopir yang juga ikut dirawat di rumah sakit.

"Sopir kondisinya masih dirawat di rumah sakit. Sementara belum bisa dimintai keterangan karena kondisi dalam perawatan," terang dia.

Baca juga: Kecelakaan Maut Kereta Kelinci di Boyolali, Ibu dan Anak Tewas, Keluarga Syok

Sementara itu Budiawan (25), warga di sekitar kejadian mengaku melihat kereta kelinci tersebut melaju dengan kencang sebelum terperosok di tepi jalan.

"Tadi sebelum kejadian ini, saya sempat dengar suara ramai meriah dari anak-anak yang menumpangi kereta kelinci itu, tapi sesat kemudian terdengar suara benturan keras," katanya.

Diapun seketika langsung mendatangi lokasi kejadian dan melihat ada korban yang tertimpa badan kereta kelinci.

Selain itu penumpang bergelimpangan dan ada yang terpental.

"Saya mau angkat tapi tidak kuat. Kemudian nunggu warga yang lain dan akhirnya bisa terangkat," jelasnya.

Baca juga: Detik-detik Kereta Kelinci Berpenumpang 23 Orang Kecelakaan, 2 Tewas dan 3 Luka

Dia mengaku kaget dengan suara benturan keras dan suara jeritan dari para penumpang.

"Tadi ada dua yang meninggal dunia. tertimpa badan badan kereta dan satu yang terpental di pematang ladang," ungkap dia.

Sementara itu pihak RSUD Waras Wiris Andong menerima 12 pasien korban kecelakaan dan dua di antaranya meninggal dunia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani | Editor : Robertus Belarminus), Tribun Solo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com