Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah DI Yogyakarta Waspadai Hepatitis Misterius, Siapkan Fasilitas dan Cegah Nakes Terpapar

Kompas.com - 09/05/2022, 15:53 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai mewaspadai penyakit hepatitis misterius dengan memersiapkan fasilitas kesehatan, termasuk menghindarkan tenaga kesehatan (nakes) dari terpapar.

Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, penularan hepatitis misterius cukup tinggi, ditambah lagi penyakit ini adalah penyakit baru yang perlu pemeriksaan lanjutan.

"Tentu kita akan menunggu informasi-informasi terbaru dari Kemenkes, tetapi rumah sakit dan faskes yang lain sudah kita siapkan untuk mengantisipasi, termasuk bagaimana nakes tidak tertular dan sebagainya," kata Aji ditemui di Kompleks Kepatihan, Senin (9/5/2022).

Baca juga: [KLARIFIKASI] Imbauan Kemenkes Terkait Penyakit Hepatitis Akut Misterius

Aji memastikan hingga sekarang, kasus hepatitis misterius belum ditemukan di DIY. Tetapi kewaspadaan perlu ditingkatkan mengingat di beberapa daerah lain sudah ditemukan kasus hepatitis baru.

"Di beberapa daerah lain sudah ada, tinggal kita tidak boleh abai terhadap itu," katanya.

Dirinya meminta kepada masyarakat agar selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terlebih menurut informasi yang ia dapat penularan hepatitis baru bisa terjadi melalui benda-benda yang disentuh.

Senada dengan Aji, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani berujar, hepatitis misterius belum ditemukan di Kota Gudeg.

Tapi, dia meminta kepada masyarakat untuk waspada adanya penyakit yang sudah merenggut nyawa tiga anak ini. "Selama ini belum ada laporan, tapikan kita tetap harus waspada," ucapnya.

Guna mencegah paparan hepatitis misterius ini, pihaknya fokus untuk melakukan sosialisasi pencegahan penularan hapatitis ini di lingkungan sekolah-sekolah.

Baca juga: Kasus yang Dicurigai Hepatitis Misterius Muncul di Jakarta, Dinkes Minta Warga Tenang

"Kami keluarkan surat surat esaean kewaspadaan di sekolah-sekolah, karena kan sudah mau masuk," ujar dia.

Dia menambahkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus diutamakan, ia mencontohkan bahan makanan agar dicuci dengam bersih dan diolah dengan matang.

Selain itu Emma juga meminta kepada orangtua agar menunda terlebih dahulu kegiatan anak-anak seperti berenang.

"Kemudian juga menghindari misal renang ya kalau anak-anak cegah dahulu lah, karena kondisinya nggak tahu. Kan lebih mudah menular. Bisa lewat makanan, air, sehingg harus waspada," katanya.

Sebelumnya, kasus penyakit hepatitis akut misterius yang tengah melanda dunia diduga mulai menyebar di sejumlah wilayah di Indonesia. 

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, menuturkan, semua kasus yang terkait adanya penambahan infeksi hepatitis akut dilaporkan beberapa wilayah.

Baca juga: Bocah 7 Tahun yang Meninggal Diduga Hepatitis Akut Sempat Lebaran ke Luar Kota, Dibawa ke RS dalam Kondisi Nyaris Koma

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com