Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggan Bakpia di Yogyakarta Kembali Berdatangan, Omzet Naik 4 Kali Lipat

Kompas.com - 07/05/2022, 07:16 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang di Yogyakarta meraup rezeki selama Libur Lebaran ini. Seperti bakpia yang memang selalu menjadi incaran wisatawan.

Tak jauh dari Jalan KS Tubun, Sanggrahan, Ngampilan yang merupakan sentra oleh-oleh, terdapat pusat pembuatan bakpia.

Di sana, para perajin panganan berbentuk bulat penuh ini mengungkapkan omzet mereka melonjak sampai 4 kali lipat dibanding hari biasa.

Baca juga: Sejarah Bakpia, Oleh-oleh Khas Yogyakarta

Bahkan, mereka harus menambah tenaga perajin untuk mencukupi produksi harian, yang bisa menghabiskan 30 kilogram kacang hijau sebagai isian utama bakpia.

"Alhamdulillah omzet bisa melonjak 3 sampai 4 kali lipat. Langganan yang dulu ditunggu-tunggu karena nggak boleh mudik, sekarang pada datang semua," Kata Warsiyati, pemilik Bakpia 526 Sedulur ditemui di Sanggrahan Patuk, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Jumat (6/5/2022).

Tak hanya pelanggan lama yang kembali, orderan untuk membuat bakpia dari rekanan toko juga meningkat pesat saat liburan Lebaran kali ini.

Kondisi ini telah ditunggu-tunggu oleh para perajin, di mana dua tahun penjualan Bakpia lesu. "Salah satu toko yang kerjasama ya bisa kami layani," ucar dia.

Namun banyaknya pesanan membuat dirinya keteteran juga karena tenaga atau pekerja memilih untuk libur saat Lebaran.

Untuk mengatasinya, ia lalu hanya fokus pada Bakpia yang banyak diminati pembeli, seperti bakpia rasa cokelat, keju, dan original atau kacang hijau.

Baca juga: Bakpia 378, Buatan Warga Binaan Lapas Wirogunan yang Sudah Laku Ribuan Dus

"Kalau butuh tenaga ada saja yang tidak bisa datang karena sat dua hal lain. Jadi kami tidak terkejut kalau ada tenaga pincang. Biasanya bisa buat rasa durian dan kumbu hitam, sekarang fokus kacang hijau, keju, cokelat," beber dia.

Saat libur Lebaran kali ini, setiap harinya ia bisa menyetor ke toko rekanan hingga 300 dus. Sementara perajin yang mengalami keterbatasan tenaga bisa memberikan 200 dus.

"Dari tadi Shalat subuh, mukenanya saja belum dilipat orderan sudah ada," ujarnya.

Orderan mulai meningkat sejak H-3 Lebaran dan hingga sekarang dirinya masih dibanjiri pesanan bakpia.

Warsiyati menuturkan, sampai saat ini masih banyak wisatawan yang tahu kenapa ada angka di setiap bakpia.

Baca juga: 5 Oleh-oleh Cokelat Hits Khas Yogyakarta agar Tak Melulu Bawa Pulang Bakpia

Dia menjelaskan bahwa angka yang digunakan adalah nomor rumah dari masing-masing perajin Bakpia. "Itu dari nomor rumah angka-angka yang digunakan untuk merk," kata dia.

"Kalau saya karena ini dibuat oleh suami, orangtua makanya ada tambahan sedulur. Sedulur itu artinya saudara," ucap dia.

Sementara itu, salah satu pembeli bakpia Cintya (25) asal Purwokerto mengatakan dirinya selalu membawa bakpia jika habis berkunjung dari Yogyakarta.

"Rasanya kok nggak mantap ya kalau gak bawa bakpia sebagai oleh-oleh," katanya.

Ia menambahkan dirinya membeli beberapa rasa seperti orignal dan coklat yang menjadi favoritnya. "Saya suka yang coklat sama kacang hijau untuk orangtua," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com