Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatkan 11.000 Penumpang Turun, Stasiun Tugu Yogyakarta Alami Lonjakan Jelang Lebaran

Kompas.com - 27/04/2022, 12:16 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun Tugu Yogyakarta mulai mengalami lonjakan pada Rabu (27/4/2022), dengan tercatat ada 11.000 penumpang yang turun.

Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (DAOP) 6 Supriyanto mengatakan, diprediksi puncak kedatangan penumpang terjadi pada 29 April nanti.

"Untuk arus mudik atau kedatangan di wilayah Yogyakarta ini, mulai 27 April ada peningkatan, kalau data kami ada sekitar kurang lebih 11.000 penumpang yang turun di wilayah DAOP 6 Yogyakarta ini. Perkiraan kami puncaknya pada 29, ada sekitar 14.600 penumpang yang turun," katanya, Rabu (27/4/2022).

Baca juga: Cegah Penumpukan Penumpang, PT KAI Daop 1 Tambah Kereta Api Jarak Jauh

Tak hanya kedatangan. Untuk keberangkatan dari Yogyakarta juga meningkat. Namun, belum dijelaskan secara rinci olehnya berapa jumlah keberangkatan dari Stasiun Yogyakarta.

"Sudah mulai naik signifikan, Kereta Api (KA) keberangkatan dari wilayah kita maupun yang lewat rata-rata mulai banyak hari ini untuk keberangkatan," katanya.

Untuk syarat perjalanan, Supriyanto menjelaskan mulai 5 April lalu penumpang KA jarak jauh yang sudah mendapatkan vaksin booster tidak perlu lagi membawa hasil skrining Covid-19

"Sedangkan yang baru vaksin dua kali wajib menunjukkan minimal antigen yang berlaku 1x24 jam atau PCR yang berlaku 3x24 jam. Sedangkan untuk yang baru satu kali wajib PCR yang berlaku 3x24 jam," jelas dia.

Pihaknya sampai sekarang masih menyediakan layana test antigen bagi penumpang KA di beberapa stasiun seperti di Stasiun Yogyakarta, Solobalapan, dan Sragen.

"Pantauan kami hari-hari ini cukup ada yang antigen tapi tidak seperti sebelum aturan terbaru dikeluarkan," katanya.

Baca juga: Tiket Kereta Lebaran Masih Tersisa 50 Persen untuk Pemberangkatan 3-5 Mei

PT KAI tahun ini juga menyediakan angkutan motor gratis (motis) bagi masyarakar yang mudik ke kampung halamannya menggunakan kendaraan umum.

Layanan motis diberikan agar meminimalisir jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua.

"Pemerintah lewat Direktorat Jenderal Perkeretapian mengadakan kegiatan angkutan motor gratis untuk mengurangi angka kecelakaan pemudik akibat naik sepeda motor. Sehingga pemerintah memberikan angkutan gratis ini untuk penumpang yang mudik baik melalui angkutan apapun yang ada tiketnya," jelas Supriyanto.

Adapun hari ini merupakan hari pertama kedatangan angkutan motor gratis (motis) di wilayah Daop 6 Yogyakarta.

Baca juga: Tiket Kereta Api untuk 27 April-1 Mei Hampir Ludes, Sudah Terjual 99 Persen

Terdapat 19 motis yang datang, dengan rincian sembilan motor di Stasiun Klaten, dan 16 turun di Purwosari, Solo.

Masyarakat bisa memanfaatkan angkutan motia ini dengan syarat sudah memiliki tiket mudik. Baik itu travel, kereta api, dan sebagainya. Kedua surat-surat kendaraan serta KTP, H-1 paling lambat melakukan registrasi dan menyerahkan kendaraannya.

"Punya tiket bus, kereta api, travel, semua bisa," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Yogyakarta
Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Yogyakarta
Viral, Video Roda Depan Dicuri tetapi Sepeda Motor Ditinggal di Yogyakarta

Viral, Video Roda Depan Dicuri tetapi Sepeda Motor Ditinggal di Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com