KOMPAS.com - Masyarakat menyayangkan aksi pembeli tanah yang menjebol tembok Benteng Keraton Kartasura di Kampung Krapyak, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Tembok cagar budaya yang dibangun pada tahun 1680 itu seharusnya dijaga kelestariannya.
Sementara itu, aparat kepolisian mengamankan delapan pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) karena menyimpan bahan pembuat petasan atau mercon, Minggu (24/4/2022).
Mereka ternyata memproduksi ratusan mercon dan menjualnya di seputaran wilayah Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Baca berita populer Yogyakarta selengkapnya:
Kapolres Bantul AKBP Ihsan menangkap kedelapan anak itu sata melakukan patroli, Minggu (24/4/2022) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Petugas lalu mendatangi salah satu rumah yang diduga menjadi lokasi pembuatan mercon di sekitar Padukuhan Krasan, Kalurahan Palbapang, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul.
"Kami lakukan penggerebekan terhadap sebuah rumah yang diduga sebagai tempat perakitan mercon. Hasilnya ditemukan 7 orang anak sedang merakit mercon, dan semuanya masih pelajar," kata Kapolres pada wartawan di Mapolsek Bantul, Minggu.
Baca berita selengkapnya: 8 Pelajar SD dan SMP di Yogyakarta Produksi Ratusan Mercon, Dibuat Saat Orangtua Tidur
Tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) masih mengumpulkan data di lokasi perusakan tembok Benteng Keraton Kartasura Kampung Krapyak Kulon RT 002/RW 010, Kartasura.
"Hari ini pengumpulan data terlebih dahulu. Jadi nanti setelah pengumpulan data akan kita lanjutkan, kita tentukan terkait dengan unsur-unsurnya (tindak pidana) masuk atau tidak," kata Tim PPNS BPCB Harun Al Rasyid di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu.
Baca berita selengkapnya: Kronologi Benteng Keraton Kartasura Dijebol untuk Bangun Kos-kosan, Pembeli Tanah Mengaku Disuruh Ketua RT
Bambang Cahyono, perwakilan keluarga pembeli tanah yang menjebol tembok Keraton Kartasura, mengatakan, pihaknya menjebol sebagian tembok untuk akses jalan masuk kendaraan material.
Bambang mengaku tak tahu jika tembok tersebut adalah bagian dari situs sejarah.
"Justru Pak RT dan warga menyuruh untuk membersihkan ini. Suruh dibongkar katanya menghabiskan kas RT sudah berpuluh tahun," ungkap dia.
Baca berita selengkapnya: Kronologi Benteng Keraton Kartasura Dijebol untuk Bangun Kos-kosan, Pembeli Tanah Mengaku Disuruh Ketua RT
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi kasus penjebolan tembok Benteng Keraton Kartasura yang merupakan cagar budaya dan sitsus cikal bakal Keraton Solo, Jawa Tengah.
"Saya kaget, sudah rata (Benteng Keraton Kartasura). Kalau pemeliharaan di Solo (Bangunan Cagar Budaya Keraton Solo) sudah didata semua," kata Gibran Rakabuming Raka, Sabtu (23/4/2022).
Dirinya berharap kejadian itu tak akan terjadi di Kota Solo.
"(Di Solo), mau nyentuh, mau renovasi, mau ngecat sedikit aja (bangunan cagar budaya) kudhu lapor (harus lapor). Ngak bisa mengubah bentuk, mengubah warna. Apalagi langsung dibongkar. Itu ngawur," ujarnya.
Baca berita selengkapnya: Soal Tembok Benteng Keraton Kartasura Dijebol, Gibran: Itu Ngawur
(Penulis : Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor : Gloria Setyvani Putri, Rachmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.