Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Pelajar SD dan SMP di Yogyakarta Produksi Ratusan Mercon, Dibuat Saat Orangtua Tidur

Kompas.com - 24/04/2022, 18:04 WIB
Markus Yuwono,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Polisi mengamankan delapan pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) karena kedapatan menyimpan bahan pembuat petasan atau mercon, Minggu (24/4/2022).

Mereka ternyata memproduksi ratusan mercon dan menjualnya di seputaran wilayah Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Baca juga: Jadwal Shalat dan Buka Puasa di Yogyakarta, MInggu 24 April 2022

Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan, pihaknya melakukan patroli bersama relawan pada Minggu (24/4/2022) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Dari informasi, ada salah satu rumah yang diduga menjadi lokasi pembuatan mercon di sekitar Padukuhan Krasan, Kalurahan Palbapang, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul.

"Kami lakukan  penggerebekan terhadap sebuah rumah yang diduga sebagai tempat perakitan mercon. Hasilnya ditemukan 7 orang anak sedang merakit mercon, dan semuanya masih pelajar," kata Kapolres pada wartawan di Mapolsek Bantul, Minggu.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 24 April 2022: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan

Adapun tujuh orang pelajar yang diamankan pelajar SMP berinisial NH (13) warga Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, lalu DKP (12) pelajar SD warga Kalurahan Ringinharjo, Kapanewon Bantul.

Kemudian pelajar SMP berinisial HD (14) warga Kalurahan Palbapang, Bantul, ON (12) warga Kalurahan Ringinharjo, Bantul dan merupakan pelajar SD; pelajar SMP berinisial ELS (16) warga Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak.

RM (15) warga Kalurahan Trirenggo, Bantul dan RAD (14) warga Palbapang Bantul. Keduanya merupakan pelajar SMP.

Lalu  M warga Ringinharjo Bantul yang merupakan pelajar MTs.

"Jadi total ada 8 orang yang diamankan," kata Ihsan.

Baca juga: Mengenal Malam Selikuran di Keraton Yogyakarta dan Solo, Tradisi Menyambut Malam Lailatul Qadar

 

Peran masing-masing

Dijelaskannya, masing-masing anak memiliki peran. Salah satu anak berperan sebagai pembeli bahan baku pembuatan mercon melalui salah satu e-commerce secara COD (cash on delivery).

Mereka membeli bubuk mercon dari patungan, dibuat sendiri. Selain diledakkan, mereka juga menjualnya.

"Sudah beroperasi bsejak awal puasa. Sistemnya, mereka patungan dan setelah uang terkumpul diberikan ke M sebagai yang bertuga mencari bahan baku dan setelah bahan datang diracik 7 orang tersebut," kata Ihsan.

Mereka menjualnya dengan harga Rp 25.000 per buah,  untuk modalnya membeli bahan yang bisa menghasilkan banyak mercon antara Rp 70.000 sampai Rp 80.000.

"Kalau yang ratusan longsongan mercon itu mereka persiapkan untuk malam takbiran di Pajangan," kata Ihsan.

Baca juga: Dimas Mahasiswa Yogyakarta yang Dibakar Sudah Jalani Dua Kali Operasi, Terakhir Operasi Penambalan Jaringan Tangan

Belajar dari medsos

Ihsan menyebutkan, pihaknya menyita 3 bungkus racikan mercon seberat 4 ons, 2 bungkus bubuk belerang/sulfur 2 kilogram, 2 bungkus bubuk potasium 1,8 kilogram dan 1 bungkus alumunium 1,5 ons. Selanjutnya untuk motor ada 3 unit yang disita.

"Selain itu, kami juga sita 473 buah selongsong mercon yang belum jadi. Kemudian 17 mercon yang sudah jadi dengan berbagai ukuran," ucap dia.

Disinggung cara pembuatan, para pelajar ini membuat secara otodidak, belajar dari media sosial.

Saat ini polisi masih melakukan pendalaman kasus ini, dan jika terbukti bersalah akan dilakukan proses hukum.

"Kalau terbukti, mereka disangkakan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman bisa sampai 20 tahun penjara," kata Ihsan.

Baca juga: Mengenal Malam Selikuran di Keraton Yogyakarta dan Solo, Tradisi Menyambut Malam Lailatul Qadar

 

Dibuat saat orangtua tidur

Salah seorang pelajar, M mengaku baru tahun ini membuat mercon, dan sudah beberapa kali membeli bahan baku pembuatan mercon dari salah satu e-commerce.

Mereka membeli dengan cara patungan sebesar Rp 5.000 per orang.

"Sudah 3 kali COD (bahan baku pembuatan mercon), tapi baru kali ini ikut," kata dia.

RAD mengakui bisa membuat puluhan selongsong mercon, saat orangtuanya tidur.

"Orangtua tidak tahu. Tahunya hanya buat selongsong terus dibilangin jangan gitu, tapi ya kami tetap buat. Kalau yang buat setiap malam minggu, sekali merakit jadi berapa itu tergantung kertasnya, tapi rata-rata bisa 20 buah," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com