KOMPAS.com - Seorang driver ojek online (ojol) di Semarang, Jawa Tengah, kehilangan uang di tabungan sebesar Rp 65 juta usai menerima telepon dari nomor tak dikenal.
Driver ojol yang bernama Irwanuari Kiswanto itu mengaku tak sadar saat memberikan kode one time password (OTP) ke orang yang menelepon dirinya.
Saat itu, kata Irwan, sapaan akrabnya, penelepon mengaku dari bank dan hendak menjelaskan soal undian berhadiah. Lalu Irwan mengaku dikirimi link dan diminta untuk diklik
UPDATE : Kompas.com menggalang bantuan untuk kisah driver ojol bernasib naas ini. Uluran tangan Anda akan meringankan beban yang ia derita, dengan cara berdonasi klik di sini.
"Akhirnya, saya klik link itu dan langsung terkoneksi ke akun mobile banking saya," paparnya.
"Setelah itu, saya memberikan kode one time password (OTP) kepada penelpon itu. Saya benar-benar tak sadar," imbuhnya.
Menurut pakar hipnoterapi asal Yogyakarta, Drs.R. Budi Sarwono, M.A, pelaku penipuan melalui telepon biasanya mencoba memainkan emosi korban.
Baca juga: Takut Dimarahi Istri, Driver Ojol di Yogyakarta Bohong Jadi Korban Kejahatan Jalanan
Salah satunya memberi kabar baik soal hadiah atau menang undian atau kabar gembira lainnya.
Bisa juga, kata Budi, kabar yang memancing kesedihan korban, semisal anggota keluarga kecelakaan atau meninggal.
Baca juga: Hari Kartini, Ridwan Kamil Beri Penghargaan untuk 27 Perempuan Jabar