Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Nasir Abbas Sosialisasi Kontra Radikalisme di Kulon Progo: Jangan Klitih, Jangan Tawuran, Ini Incaran Rekrutmen

Kompas.com - 21/04/2022, 15:43 WIB

Nasir menceritakan masa muda dahulu. Paham radikalisme sebenarnya telah merasuk hingga ke generasi anak-anak sejak lama.

Nasir mengenal paham itu mulai usia 16 tahun. Ia sampai berani memilih berhenti sekolah, meski baru setingkat SMP. Nasir muda belajar agama saja dan mulai berani menegur maupun menghujat ibadah sesama Muslim bila dianggapnya salah.

Ia mudah terpesona oleh sosok berkharisma dan tidak menyaring informasi didapat karena tidak kaya wawasan dan pengetahuan.

Nasir tumbuh dengan pemahaman radikalisme yang memiliki keinginan mengubah tatanan sosial politik secara drastis. Itu berarti bisa lewat jalan kekerasan.

Ia sampai belajar di Afghanistan hingga jadi pemimpin gerakan terorisme untuk kawasan Timur Asia. Ia bahkan menjadi buronan berbagai negara.

Baca juga: Nasir Abbas: Ada Dermawan yang Danai WNI untuk Bergabung di ISIS

Nasir mengaku, semakin tenggelam dalam paham radikalisme makin jauh dari keluarga. Ia jadi sangat jarang bertemu ibunya, hingga akhir hayat.

“Saya sudah jauh dari ibu. Tidak pulang dalam waktu lama, terus pergi ke berbagai negara. Saya tidak bertemu ibu dan kematiannya di 2012, saya tidak datang. Semangat bela Islam itu begitu tinggi, tapi melupakan ibu. Saya menyesalinya seumur hidup, hingga tidak bisa memaafkan diri saya sampai sekarang,” kata Nasir.

Nasir berubah sejak polisi Indonesia menangkap dirinya di 2003, setelah Bom Bali. Ia tersadarkan bahwa pemerintah dengan aparatnya bukan memerangi Islam, melainkan perbuatan orang-orang yang melakukan kekerasan dan menimbulkan korban.

Nasir lalu berkeliling Indonesia menyiarkan kontra radikalisme selepas dari penjara.

Ia mengatakan bahwa Indonesia tidak bisa menjadi negara Islam. Hal ini sudah final sebagai kesepakatan sejak kemerdekaan Indonesia. Para pendiri bangsa mengikat kuat semua elemen masyarakat dengan UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan dasar negara Pancasila.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Kereta Api di Bantul

Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Kereta Api di Bantul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 26 Maret 2023: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Pe

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 26 Maret 2023: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Pe

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Semarang Hari Ini, Minggu 26 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Semarang Hari Ini, Minggu 26 Maret 2023

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Cilacap Hari Ini, Minggu 26 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Cilacap Hari Ini, Minggu 26 Maret 2023

Yogyakarta
Sedang Membersihkan Rumah, Warga Bantul Malah Temukan Ular Kobra

Sedang Membersihkan Rumah, Warga Bantul Malah Temukan Ular Kobra

Yogyakarta
Ayunkan Senjata Tajam, 3 Pelajar Diamankan Warga di Sleman

Ayunkan Senjata Tajam, 3 Pelajar Diamankan Warga di Sleman

Yogyakarta
Buka Bersama Dilarang, Bupati Sleman Ajak Pejabat Pemerintah dan ASN Bersedekah

Buka Bersama Dilarang, Bupati Sleman Ajak Pejabat Pemerintah dan ASN Bersedekah

Yogyakarta
Sepekan, Gunung Merapi Muntahkan 2 Kali Awan Panas dan 160 Kali Guguran Lava, Status Siaga

Sepekan, Gunung Merapi Muntahkan 2 Kali Awan Panas dan 160 Kali Guguran Lava, Status Siaga

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 25 Maret 2023: Pagi Berawan, Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 25 Maret 2023: Pagi Berawan, Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Cilacap Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Cilacap Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Semarang Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Semarang Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Yogyakarta
Mahasiswa Asal Jakarta Ditemukan Tewas di Kosnya, Ketahuan Gara-gara Lalat

Mahasiswa Asal Jakarta Ditemukan Tewas di Kosnya, Ketahuan Gara-gara Lalat

Yogyakarta
Polemik Patung Bunda Maria Ditutupi Terpal, Haedar Nashir: Segera Diselesaikan dengan Baik

Polemik Patung Bunda Maria Ditutupi Terpal, Haedar Nashir: Segera Diselesaikan dengan Baik

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah: Kalau Ada Larangan Buka Bersama, Seharusnya Juga Ada Larangan Konser

Ketum PP Muhammadiyah: Kalau Ada Larangan Buka Bersama, Seharusnya Juga Ada Larangan Konser

Yogyakarta
Soal Patung Bunda Maria Ditutupi Terpal, Kapolres Kulon Progo Tegaskan Tak Ada Tekanan dari Ormas

Soal Patung Bunda Maria Ditutupi Terpal, Kapolres Kulon Progo Tegaskan Tak Ada Tekanan dari Ormas

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke