Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Wayang Singkong, Warga Yogyakarta Kurangi Kecanduan Gawai pada Anak

Kompas.com - 21/04/2022, 11:32 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sekumpulan pria paruh baya duduk di Plaza Ngasem yang berada di sisi dalam Pasar Ngasem Kota Yogyakarta.

Mereka duduk melingkar, dengan tumpukan ranting daun singkong berwarna hijau dan merah muda.

Ranting daun singkong ini dililitkan satu sama lain hingga membentuk sebuah wayang.

Mereka terkumpul dalam satu wadah bernama Komunitas Wayang Merdeka.

Baca juga: Jamuan Makan Malam di Pura Mangkunegaran Solo, Delegasi G20 Disuguhkan Minuman Jeruk Serai hingga Hiburan Wayang Kulit

Pria paruh baya ini diajarkan membuat wayang dengan singkong diharapkan dapat mengajarkan ke anak-anak.

Pasalnya, anak-anak sekarang banyak yang tidak mengenal wayang dan terlalu banyak bermain dengan gawai.

Pegiat Budaya Wayang Hangno mengungkapkan membuat wayang dengan batang singkong sudah lama ada di masyarakat tetapi lama hilang tergerus dengan kemajuan teknologi.

Karya peserta workshop pembuatan wayang ranting singkong dipajang di panggung Plaza Ngasem, Yogyakarta, Rabu (20/4/2022)Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Karya peserta workshop pembuatan wayang ranting singkong dipajang di panggung Plaza Ngasem, Yogyakarta, Rabu (20/4/2022)

Atas pertimbangan itu pihaknya bersama rekan-rekannya ingin menghidupkan kembali pembuatan wayang dengan ranting singkong.

"Kegiatan ini sudah lama di kehiduoan masyarakat tetapi hilang di era digital. Kita ingin anak-anak mengenal budayanya yakni wayang," kata dia ditemui di Plaza Ngasem, Rabu (20/4/2022).

Baca juga: Uji Coba Pembukaan Makam Bung Karno, PeduliLindungi Tetap Digunakan meski Tak Semua Peziarah Miliki Gawai

Wayang dari batang singkong ini memang tidak bisa menggambarkan sebuah tokoh tertentu pada cerita-cerita wayang, dengan demikian diharapkan dapat merangsang imajinasi dari anak-anak.

"Orang bisa berimajinasi ini adalah anak, imajinasi ini penting bagi anak. Sekaligus ini sebagai bentuk mengakrabkan kembali anak dengan alam sekitar kita," jelas dia.

Ia menambahkan batang singkong dipilih karena dinilai mudah mendapatkannya dalam kehidupan sehari-hari dan batang singkong lebih mudah dibentuk.

"Batang singkong dipilih untuk mengakrabkan kembali anak-anak dan kita pada ekologi agraris yang kaya bahan-bahan yang bisa merangsang imajinasi kita. Supaya anak-anak tidak terlalu larut pada dunia gadget," jelas dia.

Instruktur wayang singkong Jantan Putra Bangsa saat mengajar pembuatan wayang Singkong di Plaza Ngasem, Yogyakarta, Rabu (20/4/2022)Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Instruktur wayang singkong Jantan Putra Bangsa saat mengajar pembuatan wayang Singkong di Plaza Ngasem, Yogyakarta, Rabu (20/4/2022)

 

Jantan membimbing langsung para peserta workshop pembuatan wayang singkong di Plaza Ngasem, Yogyakarta, Rabu ()20/4/2022).Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Jantan membimbing langsung para peserta workshop pembuatan wayang singkong di Plaza Ngasem, Yogyakarta, Rabu ()20/4/2022).
Instruktur pembuat Wayang Singkong Jantan Putra Bangsa menjelaskan nama wayang ini adalah wayang ranting daun singkong. Pohon singkong dipilih karena mudah ditemui.

Walaupun mudah didapat tetapi ranting pohon singkong ini memiliki kesulitan tersendiri saat dirangkai menjadi wayang.

Jika ranting yang dipilih masih muda ranting mudah patah saat dibentuk menjadi wayang.

Baca juga: Puluhan Batu Bentuk Gong hingga Wayang Ditemukan di Desa Jenar Sragen

"Pemilihan bahan kalau muda lebih mudah patah kalau tua lebih lentur. Saat diikat juga lebih sulit jika dibanding dengan wayang yang terbuat dari suket (rumput)," kata dia.

Dengan kegiatan ini dia ingin menyampaikan pesan yakni wayang dapat dimainkan oleh seluruh orang tanpa melihat dia adalah orang yang berkecimpung di dunia wayang.

"Harapannya wayang dapat dimainkan oleh siapa saja, sehingga silakan bereksplorasi dengan segala bahan material," kata dia.

Instruktur wayang singkong Jantan Putra Bangsa saat mengajar pembuatan wayang Singkong di Plaza Ngasem, Yogyakarta, Rabu (20/4/2022)Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Instruktur wayang singkong Jantan Putra Bangsa saat mengajar pembuatan wayang Singkong di Plaza Ngasem, Yogyakarta, Rabu (20/4/2022)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
2 Balon Udara Kembali Mendarat di Gunungkidul

2 Balon Udara Kembali Mendarat di Gunungkidul

Yogyakarta
Saat Listrik di Gunungkidul Padam akibat Balon Udara Liar..

Saat Listrik di Gunungkidul Padam akibat Balon Udara Liar..

Yogyakarta
Ratusan Wisatawan di Malioboro Kena Tegur Jogobaran Selama Libur Lebaran, Mengapa?

Ratusan Wisatawan di Malioboro Kena Tegur Jogobaran Selama Libur Lebaran, Mengapa?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com