Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Minta Daerah Hati-hati Dengan Perusahaan Palugada yang Hanya Incar Fee Proyek

Kompas.com - 14/04/2022, 18:32 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua KPK Alexander Marwata ingatkan pemerintah, mengenai adanya perusahaan 'palugada' saat masa-masa lelang tender proyek pemerintah, yang hanya mengincar fee dari tender proyek.

Alexander mengatakan, perusahaan palugada yang ia maksud adalah seseorang memiliki lebih dari satu perusahaan yang ikut lelang perusahaan.

Tetapi, saat ditanya bekerja di bidang apa, perusahaan pemilik kebingungan untuk menjawab.

"Ada pengusaha memiliki PT A sampai Z kami tanyakan apa bisnisnya, tidak bisa menjawab bingung menjawab seperti apa. Palugada, jadi ya termasuk di dalam proses pengadaan barang dan jasa. Rasa-rasanya praktik lelang diikuti para pengusaha yang hanya bermodalkan dengan bendera. Nama perusahan PT," kata Alex, setelah pengukuhan Komite Advokasi Daerah (KAD) di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, pada Kamis (14/4/2022).

Baca juga: Polisi Sudah Temukan Pisau yang Digunakan Pembunuh di Wirobrajan Yogyakarta

Kebanyakan dari perusahaan ini hanya mengincar fee atau komisi dari nilai sebuah proyek.

Perusahaan palugada ini tidak mengerjakan proyek yang dimenangkan, tetapi justru dilimpahkan ke perusahaan lain.

"Ketika memenangkan lelang tidak mengerjakan sendiri tapi disubkontrakan. Yang bersangkutan hanya mengambil fee saja," kata dia.

Ia berharap, para anggota KAD yang telah dikukuhkan ini dapat mencermati jenis-jenis pengusaha seperti itu.

Menurut Alex, jika pengusaha tidak bisa menyebutkan jenis usahanya, maka pengusaha tersebut tidak layak bergabung dalam forum KAD.

"KAD mencermati jenis-jenis pengusaha seperti itu. Rasanya kalau menyebutkan usaha apa saja tidak bisa, ya tentu saja tidak layak bergabung forum ini," ujar dia.

Ia berharap, forum KAD dapat menjadi forum komunikatif dan efektif dengan birokrasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pensiunan Usia 64 tahun di Sleman Diduga Cabuli 11 Anak

Pensiunan Usia 64 tahun di Sleman Diduga Cabuli 11 Anak

Yogyakarta
Kapolda DIY Minta Maaf ke Yayasan Tamansiswa

Kapolda DIY Minta Maaf ke Yayasan Tamansiswa

Yogyakarta
Respons Kericuhan di Yogyakarta, Sultan: Marilah Mengedepankan Bebrayan Paseduluran

Respons Kericuhan di Yogyakarta, Sultan: Marilah Mengedepankan Bebrayan Paseduluran

Yogyakarta
Sempat Bentrok di Yogyakarta, PSHT dan Brajamusti Sepakat Berdamai: 'Paseduluran Sak Lawase'

Sempat Bentrok di Yogyakarta, PSHT dan Brajamusti Sepakat Berdamai: "Paseduluran Sak Lawase"

Yogyakarta
Sejarah Kabupaten Sleman yang Dahulu Bernama Sulaiman

Sejarah Kabupaten Sleman yang Dahulu Bernama Sulaiman

Yogyakarta
Detik-detik Bus Rombongan Keluarga Terguling Usai Berwisata di Gunungkidul

Detik-detik Bus Rombongan Keluarga Terguling Usai Berwisata di Gunungkidul

Yogyakarta
Duduk Perkara Bentrokan di Tamansiswa Yogyakarta, Polisi: Dilatarbelakangi Penganiayaan di Parangtritis

Duduk Perkara Bentrokan di Tamansiswa Yogyakarta, Polisi: Dilatarbelakangi Penganiayaan di Parangtritis

Yogyakarta
Tanggapi Isu Keretakan Hubungan Jokowi dan Megawati, FX Rudy: Tahun Politik, Semua 'Digoreng' Terus

Tanggapi Isu Keretakan Hubungan Jokowi dan Megawati, FX Rudy: Tahun Politik, Semua "Digoreng" Terus

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Khawatir Psikologis Warga Usai Kericuhan di Tamansiswa

Pj Wali Kota Yogyakarta Khawatir Psikologis Warga Usai Kericuhan di Tamansiswa

Yogyakarta
Buntut Bentrokan di Tamansiswa Yogyakarta, 9 Orang Terluka

Buntut Bentrokan di Tamansiswa Yogyakarta, 9 Orang Terluka

Yogyakarta
Sepakat Berdamai, Dua Pengurus Kelompok yang Terlibat Kericuhan di Tamansiswa Yogyakarta Saling Meminta Maaf

Sepakat Berdamai, Dua Pengurus Kelompok yang Terlibat Kericuhan di Tamansiswa Yogyakarta Saling Meminta Maaf

Yogyakarta
Dua Kelompok yang Ricuh di Jalan Tamansiswa Yogya, PSHT dan Brajamusti, Berdamai

Dua Kelompok yang Ricuh di Jalan Tamansiswa Yogya, PSHT dan Brajamusti, Berdamai

Yogyakarta
Kronologi Kerusuhan di Jalan Tamansiswa Yogyakarta, Bermula dari Keributan di Parangtritis

Kronologi Kerusuhan di Jalan Tamansiswa Yogyakarta, Bermula dari Keributan di Parangtritis

Yogyakarta
Sandiaga Mengaku Masih Meyakinkan PKS dan PPP

Sandiaga Mengaku Masih Meyakinkan PKS dan PPP

Yogyakarta
Sandiaga Mengaku Belum Tentukan Partai Berlabuh: Masih Jomblo

Sandiaga Mengaku Belum Tentukan Partai Berlabuh: Masih Jomblo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com