Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Longsor, Lebih dari Sepekan Warga di Kulon Progo Hidup Tanpa Listrik

Kompas.com - 11/04/2022, 08:50 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) Negeri Plampang, Amanatul Khoiriyah (11) pelajar kelas 5 bersama seorang temannya tampak mengerjakan tugas sekolah di bawah sinar lampu minyak tanah.

Tidak begitu terang, tapi cahayanya cukup untuk membaca dan menulis.

Asap hitam lampu keluar dari ujung lidah api membuat aroma sangit memenuhi ruang tengah rumah Wagiman (57) pada Pedukuhan Sengir, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Kadang malam belajar terpaksa pakai sentir (lampu minyak tanah),” kata Wagiman di rumahnya yang gelap, Minggu (10/4/2022).

Baca juga: Penderitaan Korban Longsor Bukit Menoreh Sepekan Terakhir, Akses Masih Tertutup, 230 Rumah Gelap Gulita, Puluhan Jiwa Masih Mengungsi

Mati lampu memang membuat kehidupan warga Sengir jadi rumit. Listrik tidak menyala memasuki hari ke-10 sejak peristiwa tanah longsor pada Kamis (31/3/2022) tengah malam.

Anak-anak kadang terpaksa belajar di bawah penerangan minim adalah salah satu kerumitan, terlebih bila mengejar penyelesaian tugas.

Hal lain, warga harus mengecas handphone ke pedukuhan sebelah, menanak nasi tidak pakai rice cooker, setiap hari belanja karena sayur tidak bisa disimpan di lemari es.

Dua pelajar mengerjakan tugas di bawah penerangan lampu minyak ketika siang belum sempat mengerjakan tugas. Ini beberapa kegiatan warga di pedukuhan Sengir yang belum menerima aliran listrik sejak peristiwa longsor di Kalurahan Kalirejo, Kamis (31/3/2022) tengah malam.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Dua pelajar mengerjakan tugas di bawah penerangan lampu minyak ketika siang belum sempat mengerjakan tugas. Ini beberapa kegiatan warga di pedukuhan Sengir yang belum menerima aliran listrik sejak peristiwa longsor di Kalurahan Kalirejo, Kamis (31/3/2022) tengah malam.

Selain itu, pengeluaran jadi lebih banyak untuk beli lilin, minyak tanah, bahkan sumbu lampu. Wagiman berhitung, tiap hari menghabiskan sedikitnya Rp 5.000 untuk ongkos membeli minyak dan lain-lain.

“Lebih mahal karena listrik itu Rp 50.000 (per bulan), kalau setiap hari paling tidak Rp 2.000,” kata Wagiman.

Baca juga: Jumini, Lansia yang Keluar Sendiri dari Timbunan Longsor di Kulon Progo

Belum lagi setiap hari belanja karena tidak bisa menyimpan sayur. Menjalankan ibadah puasa dan menyiapkan segala sesuatunya juga rumit. Tidak terdengar azan baik tanda sahur, imsak, waktu shalat hingga buka puasa.

Ia menceritakan, kerumitan itu diusahakan tidak mengganggu produksi gula rumahan mereka 6-8 kg per hari. Untungnya, produksi gula masih berjalan normal.

Akses jalan utama Plampang II - Plampang III dan Pedukuhan Sengir sudah terbuka dan bisa dilintasi roda dua sejak Sabtu (9/4/2022). Jalan ini sempat tertutup material tanah longsor akibat hujan deras, Kamis (31/3/2022) tengah malam. Selain mengganggu aktivitas warga di pegunungan Kokap, sebagian warga di tiga pedukuhan mengalami mati lampu hingga kini. Pemerintah desa menggenjot pemulihan situasi, terutama listrik dan akses warga.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Akses jalan utama Plampang II - Plampang III dan Pedukuhan Sengir sudah terbuka dan bisa dilintasi roda dua sejak Sabtu (9/4/2022). Jalan ini sempat tertutup material tanah longsor akibat hujan deras, Kamis (31/3/2022) tengah malam. Selain mengganggu aktivitas warga di pegunungan Kokap, sebagian warga di tiga pedukuhan mengalami mati lampu hingga kini. Pemerintah desa menggenjot pemulihan situasi, terutama listrik dan akses warga.

Akses jalan utama Plampang II - Plampang III dan Pedukuhan Sengir sudah terbuka dan bisa dilintasi roda dua sejak Sabtu (9/4/2022). Jalan ini sempat tertutup material tanah longsor akibat hujan deras, Kamis (31/3/2022) tengah malam. Selain mengganggu aktivitas warga di pegunungan Kokap, sebagian warga di tiga pedukuhan mengalami mati lampu hingga kini. Pemerintah desa menggenjot pemulihan situasi, terutama listrik dan akses warga.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Akses jalan utama Plampang II - Plampang III dan Pedukuhan Sengir sudah terbuka dan bisa dilintasi roda dua sejak Sabtu (9/4/2022). Jalan ini sempat tertutup material tanah longsor akibat hujan deras, Kamis (31/3/2022) tengah malam. Selain mengganggu aktivitas warga di pegunungan Kokap, sebagian warga di tiga pedukuhan mengalami mati lampu hingga kini. Pemerintah desa menggenjot pemulihan situasi, terutama listrik dan akses warga.
Semua situasi itu mengingatkan dirinya sebelum listrik masuk pedukuhan ini di 1994. “Kalau kami biasa, tapi kasihan anak-anak,” katanya.

Tanah longsor terjadi di Kulon Progo pada Kamis (31/3/2022) tengah malam. Bencana terparah dirasakan warga Kalurahan Kalirejo.

Salah satu dampaknya listrik untuk tiga pedukuhan putus dan belum normal hingga kini, yakni di sebagian Plampang II, Sengir dan Plampang III. Hal ini diakibatkan tujuh tiang listrik rusak, terutama di area longsor paling parah.

Baca juga: Sepekan Setelah Dilanda Longsor, 121 Warga Cilacap Masih Mengungsi

Dukuh (kepala dusun) Sengir, Heri Suyatino mengungkapkan, listrik mati dialami 76 rumah atau dirasakan 300-an jiwa pada enam RT di Dusun Sengiri.

Ia mengharapkan kondisi normal segera terwujud karena situasi gelap gulita kerap menyulitkan warga.

“Biar warga bisa aktivitas kembali. Anak bisa kembali belajar. Ekonomi yang kena imbas, bisa kembali bekerja,” kata Heri.

Penanganan bencana tanah longsor di Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum tuntas. Puluhan titik tanah longsor melululantahkan rumah warga, menutup akes jalan utama dan merusak jaringan listrik.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Penanganan bencana tanah longsor di Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum tuntas. Puluhan titik tanah longsor melululantahkan rumah warga, menutup akes jalan utama dan merusak jaringan listrik.

Lurah Kalirejo, Lana mengungkapkan, sebanyak 92 rumah rusak dalam kondisi ringan hingga berat terjadi akibat bencana kemarin.

Jalan Plampang II – Plampang III sampai tertutup total akibat tumpukan tanah.

Baca juga: 7 Tiang Listrik di Kulon Progo Patah karena Longsor, 1 Dusun Gelap Sejak Jumat

Pemerintah desa terus berupaya agar warga kembali hidup normal, terutama pemulihan akses utama warga dan tersambungnya aliran listrik bagi warga pegunungan.

Setelah 10 hari bekerja, Lana memastikan akses jalan utama sudah mulai terbuka, meski baru bisa dilewati roda dua.

Lima dari tujuh tiang listrik sudah berdiri. Rencananya dua tiang kembali berdiri Senin besok.

“Setelah itu segera kabel disambung dan listrik bisa mengalir ke rumah warga,” kata Lana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com