Semua situasi itu mengingatkan dirinya sebelum listrik masuk pedukuhan ini di 1994. “Kalau kami biasa, tapi kasihan anak-anak,” katanya.
Tanah longsor terjadi di Kulon Progo pada Kamis (31/3/2022) tengah malam. Bencana terparah dirasakan warga Kalurahan Kalirejo.
Salah satu dampaknya listrik untuk tiga pedukuhan putus dan belum normal hingga kini, yakni di sebagian Plampang II, Sengir dan Plampang III. Hal ini diakibatkan tujuh tiang listrik rusak, terutama di area longsor paling parah.
Baca juga: Sepekan Setelah Dilanda Longsor, 121 Warga Cilacap Masih Mengungsi
Dukuh (kepala dusun) Sengir, Heri Suyatino mengungkapkan, listrik mati dialami 76 rumah atau dirasakan 300-an jiwa pada enam RT di Dusun Sengiri.
Ia mengharapkan kondisi normal segera terwujud karena situasi gelap gulita kerap menyulitkan warga.
“Biar warga bisa aktivitas kembali. Anak bisa kembali belajar. Ekonomi yang kena imbas, bisa kembali bekerja,” kata Heri.
Lurah Kalirejo, Lana mengungkapkan, sebanyak 92 rumah rusak dalam kondisi ringan hingga berat terjadi akibat bencana kemarin.
Jalan Plampang II – Plampang III sampai tertutup total akibat tumpukan tanah.
Baca juga: 7 Tiang Listrik di Kulon Progo Patah karena Longsor, 1 Dusun Gelap Sejak Jumat
Pemerintah desa terus berupaya agar warga kembali hidup normal, terutama pemulihan akses utama warga dan tersambungnya aliran listrik bagi warga pegunungan.
Setelah 10 hari bekerja, Lana memastikan akses jalan utama sudah mulai terbuka, meski baru bisa dilewati roda dua.
Lima dari tujuh tiang listrik sudah berdiri. Rencananya dua tiang kembali berdiri Senin besok.
“Setelah itu segera kabel disambung dan listrik bisa mengalir ke rumah warga,” kata Lana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.