Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Penceramah di Masjid UGM, Ganjar Bicara Masalah Wadas

Kompas.com - 06/04/2022, 23:47 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi penceramah seusai shalat tarawih di Masjid Universitas Gadjah Mada (UGM), Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam ceramahnya, Ganjar menyinggung masalah penolakan tambang andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Penambangan untuk bahan pembangunan Waduk Bener itu, disebutnya sebenarnya bukan urusan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Baca juga: Ke Masjid UGM, Ganjar Disambut Spanduk Kelestarian Alam Sebagian dari Iman

"Ini bukan pekerjaannya pemprov, ini pekerjaannya (Kementerian) PUPR, yang membebaskan BPN, yang mengamankan polisi, yang mengerjakan di lapangan BBWSO, sebetulnya saya tidak terlalu punya otoritas di sini," kata Ganjar di Masjid UGM, Rabu (6/4/2022).

Namun, Ganjar merasa tidak ada pemimpin yang berani bertanggung jawab untuk memastikan berjalannya proyek tersebut.

Keadaan ini membuat politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) harus bersikap.

Dia juga menyatakan, bakal berdialog dengan warga yang menolak tambang. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) diajak untuk menjembatani dialog.

Baca juga: Bahagianya Mbah Darsomi, Rumahnya Diperbaiki Setelah Didatangi Ganjar

Ganjar pun menyatakan sudah terbiasa menghadapi warga yang menolak proyek pemerintah.

Sejak awal menjadi gubernur, dia menyebutkan sudah menghadapi penolakan pabrik semen di Rembang, Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Batang, jalan tol, hingga kini tambang andesit di Wadas.

Kedatangan Ganjar ke Masjid UGM juga disambut aksi oleh sejumlah orang. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan "Kelestarian Alam Sebagian Dari Iman".

Sejumlah orang yang membentangkan spanduk ini menyatakan tindakan mereka merupakan aksi solidaritas untuk warga Desa Wadas.

"Ini solidaritas dari teman-teman kami dari individu-individu karena ini sebagian solidaritas kami kepada masyarakat Wadas yang terkena reprisifitas kepada waktu itu hingga saat ini," Kata Umar, salah seorang yang ikut membentangkan spanduk, saat ditemui di Masjid UGM, Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Sidak ke Pasar, Ganjar Temukan Minyak Goreng Curah Dijual Rp 22.000 Per Liter

Aksi ini dilakukan karena mereka merasa keinginan warga Wadas agar penambangan andesit di desa itu dibatalkan tidak kunjung dipenuhi pemerintah.

Umar menyatakan, sengaja menggunakan spanduk untuk menyampaikan pesan kepada Ganjar agar aksi tidak sampai mengganggu orang lain yang sedang beribadah.

"Teman-teman ini kan pada pengen simbolik saja, kan kita juga enggak pengen yang teriak-teriak atau gimana, pengen simbolik saja. Tidak ada aksi berlebih," sebut Umar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com