Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Menkes: Bapak Presiden Minta Persiapan Skenario Covid-19 Jadi Endemi

Kompas.com - 17/03/2022, 15:35 WIB

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menginstruksikan untuk memersiapkan skenario Covid-19 menjadi endemi.

"Jadi bapak presiden minta kita mempersiapkan skenario (Covid-19) untuk menjadi endemi," ujar Budi Gunadi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (17/03/2022).

Budi menerangkan, semua pandemi di dunia itu selalu menjadi endemi. Namun demikian, untuk menjadi endemi membutuhkan persiapan dan pertimbangan.

Baca juga: Epidemiolog: Status Endemi Berarti Covid-19 Masih Wabah tapi Kasusnya Statis

Melihat dari sejarah pandemi di dunia faktor pertimbanganya tidak hanya faktor kesehatan saja.

"Ada faktor sosial, politik, ekonomi, budaya yang menjadi pertimbangan seorang pimpinan negara maupun dunia mengubah pandemi sebagai endemi," tegasnya.

Dari sisi kesehatan, lanjut Gunadi, dirinya sudah berdiskusi dengan para ahli, termasuk ahli epidemiologi.

Pertimbangan para ahli untuk menjadi endemi antara lain Indonesia harus di level 1 transmisi World Health Organization (WHO) berdasarkan laju penularan yang dirawat di rumah sakit dan laju kematian.

Kemudian tingkat penularan kasus Covid-19 di Indonesia harus di bawah 1 dalam standar WHO selama 3-6 bulan. Vaksinasinya sebaiknya sudah dua dosis minimal 70 persen dari populasi.

"Kalau itu sudah terjadi nah itu dari sisi kesehatan sudah masuk kondisi yang relatif aman kalau misalnya nanti mau dideclare sebagai endemi," ucapnya.

Gunadi mengungkapkan, WHO sampai saat ini belum mengumumkan pandemi Covid-19 sebagai endemi. Beberapa negara meski melonggarkan protokol kesehatan, namun secara resmi juga belum menyatakan sebagai endemi.

Secara pribadi Gunadi melihat pandemi dengan endemi hanyalah beda nama. Sedangkan virusnya tetap ada dan penularan tetap terjadi.

"Yang penting buat saya adalah endemi itu akan tercapai kalau masyarakat sudah memahami mengenai risiko penyakit ini dan sudah melakukan protokol kesehatan sadar sendiri bukan dipaksa pemerintah," pungkasnya.

Baca juga: Kemenkes Jabarkan Indikator untuk Mengubah Pandemi Covid-19 Jadi Endemi, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Foto Mesumnya Beredar, Kepsek SD dan Korwil Disdik di Wonogiri Diberhentikan Sementara

Foto Mesumnya Beredar, Kepsek SD dan Korwil Disdik di Wonogiri Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Masjid UGM Pastikan Tak Akan Undang Anies dan Ganjar untuk Isi Acara Ramadhan, Ini Alasannya

Masjid UGM Pastikan Tak Akan Undang Anies dan Ganjar untuk Isi Acara Ramadhan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Masjid UGM Undang Tokoh Nasional Untuk Isi Acara Ramadhan Public Lecture

Masjid UGM Undang Tokoh Nasional Untuk Isi Acara Ramadhan Public Lecture

Yogyakarta
Pedagang di Sentra Thrifting di Kota Yogyakarta Alami Penurunan Omzet 50 Persen

Pedagang di Sentra Thrifting di Kota Yogyakarta Alami Penurunan Omzet 50 Persen

Yogyakarta
Kronologi Mutilasi Perempuan di Sleman, Pelaku Awalnya Sewa Kamar 6 Jam dengan Tarif Rp 60.000

Kronologi Mutilasi Perempuan di Sleman, Pelaku Awalnya Sewa Kamar 6 Jam dengan Tarif Rp 60.000

Yogyakarta
Pekerjaan Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman Terungkap, Polisi: Mengurus Tenda

Pekerjaan Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman Terungkap, Polisi: Mengurus Tenda

Yogyakarta
Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava 150 Kali Per Hari

Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava 150 Kali Per Hari

Yogyakarta
Cerita Duka Ayah Korban Mutilasi di Sleman: Putri Saya Mau Menikah Habis Lebaran

Cerita Duka Ayah Korban Mutilasi di Sleman: Putri Saya Mau Menikah Habis Lebaran

Yogyakarta
Fakta Kasus Mutilasi Perempuan di Sleman, Polisi Tangkap Terduga Pelaku di Temanggung

Fakta Kasus Mutilasi Perempuan di Sleman, Polisi Tangkap Terduga Pelaku di Temanggung

Yogyakarta
Korban Mutilasi di Sleman Dikaitkan dengan Pekerja di Bandara YIA, AP I: Tidak Ada

Korban Mutilasi di Sleman Dikaitkan dengan Pekerja di Bandara YIA, AP I: Tidak Ada

Yogyakarta
Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman Ditangkap di Temanggung

Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman Ditangkap di Temanggung

Yogyakarta
Perempuan yang Ditemukan Termutilasi di Wisma di Sleman Berencana Menikah

Perempuan yang Ditemukan Termutilasi di Wisma di Sleman Berencana Menikah

Yogyakarta
Jemaah Umrah Asal Rembang Telantar di Bandara YIA, Uangnya Ternyata Digelapkan Calo untuk Kepentingan Pribadi

Jemaah Umrah Asal Rembang Telantar di Bandara YIA, Uangnya Ternyata Digelapkan Calo untuk Kepentingan Pribadi

Yogyakarta
Saksi Ungkap Korban Mutilasi dan Terduga Pelaku Tampak Harmonis Saat Masuk Kamar Wisma di Sleman

Saksi Ungkap Korban Mutilasi dan Terduga Pelaku Tampak Harmonis Saat Masuk Kamar Wisma di Sleman

Yogyakarta
Kasus Wanita Dimutilasi di Wisma di Sleman, Polisi Temukan Pisau, Cutter, dan Gergaji

Kasus Wanita Dimutilasi di Wisma di Sleman, Polisi Temukan Pisau, Cutter, dan Gergaji

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke