Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Sejumlah Pemuda Datangi Lokasi Material Awan Panas Gunung Merapi, BPPTKG Larang Warga Mendekat

Kompas.com - 12/03/2022, 09:59 WIB

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melarang warga masyarakat mendekati material awan panas guguran yang dimuntahkan Gunung Merapi pada 9-10 Maret lalu.

Sebab kondisi material awan panas yang ada di alur sungai masih panas dan membahayakan, serta potensi terjadi awan panas susulan.

Hal ini menyusul beredarnya video yang memperlihatkan sejumlah pemuda di atas tumpukan material awan panas guguran Gunung Merapi yang masih mengeluarkan asap pada Kamis (10/03/2022).

Baca juga: Volume Kubah Lava Tengah Gunung Merapi Berkurang akibat Awan Panas Guguran

Tampak beberapa pria berjalan di atas material awan panas Gunung Merapi di alur sungai dan menyentuhnya dengan tangan kosong.

Belakangan, lokasi di video tersebut diketahui berada di daerah Kaliadem, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman.

Imbauan BPPTKG

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, aktivitas seperti yang ada di video tersebut tidak untuk ditiru.

"Masyarakat dilarang mendekati material awan panas guguran karena kondisi masih panas dan membahayakan," ujar Hanik, Jumat (11/03/2022).

Hanik menyampaikan, alur sungai yang terdapat tumpukan material awan panas guguran tersebut merupakan daerah yang berbahaya.

Baca juga: Ujung Awan Panas Gunung Merapi Ada di Sisi Tenggara Bungker Kaliadem

 

Terlebih, masih ada potensi terjadi luncuran awan panas guguran di Gunung Merapi.

"Daerah tersebut masih rawan terjadi awan panas susulan. Mohon tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya yang telah ditentukan," tegasnya.

BPPTKG sebelumnya memastikan ujung luncuran awan panas guguran Gunung Merapi pada 9-10 Maret 2022 teramati di sisi tenggara bunker Kaliadem, Sleman.

Berdasarkan pantuan foto udara menggunakan drone, jarak luncur awan panas mencapai 4,9 kilometer dari puncak.

Sampai saat ini status aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan siaga (level III).

Baca juga: Ujung Awan Panas Gunung Merapi Ada di Sisi Tenggara Bungker Kaliadem

 

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan  mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Selain itu juga mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Koalisi Pegiat HAM Laporkan Jokowi ke Wali Kota Solo, Dianggap Ingkar Janji Tak Temukan Wiji Thukul

Koalisi Pegiat HAM Laporkan Jokowi ke Wali Kota Solo, Dianggap Ingkar Janji Tak Temukan Wiji Thukul

Yogyakarta
Kepala Dinas di Pinrang Dilaporkan ke Polisi atas Tuduhan Penipuan dan Penggelapan

Kepala Dinas di Pinrang Dilaporkan ke Polisi atas Tuduhan Penipuan dan Penggelapan

Yogyakarta
Jadi Jemaah Termuda, Rizqi Sudah Didaftarkan Haji Sejak SD

Jadi Jemaah Termuda, Rizqi Sudah Didaftarkan Haji Sejak SD

Yogyakarta
Pemkab Sleman Berencana Terapkan 5 Hari Sekolah, Pakar Pendidikan Ingatkan agar Tak Bikin Siswa Bosan

Pemkab Sleman Berencana Terapkan 5 Hari Sekolah, Pakar Pendidikan Ingatkan agar Tak Bikin Siswa Bosan

Yogyakarta
Cerita Kakek Putri Ariani, Sempat Kesulitan Merawat Putri karena Keinganan Musiknya Tinggi

Cerita Kakek Putri Ariani, Sempat Kesulitan Merawat Putri karena Keinganan Musiknya Tinggi

Yogyakarta
Perempuan Terkulai di Ford Fiesta di Kulon Progo Bunuh Diri, Polisi Ungkap Motif Putus Pacaran

Perempuan Terkulai di Ford Fiesta di Kulon Progo Bunuh Diri, Polisi Ungkap Motif Putus Pacaran

Yogyakarta
Kecelakaan 2 Mobil Grand Max di Gunungkidul, Belasan Orang Terluka

Kecelakaan 2 Mobil Grand Max di Gunungkidul, Belasan Orang Terluka

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Juni 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Juni 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Tutup Sejak 1 Juni 2023, Restoran Bilik Kayu Milik Rafael Alun Sempat Didatangi KPK

Tutup Sejak 1 Juni 2023, Restoran Bilik Kayu Milik Rafael Alun Sempat Didatangi KPK

Yogyakarta
Defisit Anggaran Melebihi Batas Minimal, Pemkab Gunungkidul Hentikan 53 Proyek Infrastruktur

Defisit Anggaran Melebihi Batas Minimal, Pemkab Gunungkidul Hentikan 53 Proyek Infrastruktur

Yogyakarta
Bawa Lari Gadis 16 Tahun, Tukang Tato Ditangkap Polisi

Bawa Lari Gadis 16 Tahun, Tukang Tato Ditangkap Polisi

Yogyakarta
Sejarah Kabupaten Samosir, Kabupaten Satahi Saoloan yang Berdiri pada 7 Januari 2004

Sejarah Kabupaten Samosir, Kabupaten Satahi Saoloan yang Berdiri pada 7 Januari 2004

Yogyakarta
Pantai Jungwok di Gunung Kidul: Daya Tarik, Nama, dan Rute

Pantai Jungwok di Gunung Kidul: Daya Tarik, Nama, dan Rute

Yogyakarta
24 Contoh Cangkriman Wancahan Bahasa Jawa Lengkap dengan Artinya

24 Contoh Cangkriman Wancahan Bahasa Jawa Lengkap dengan Artinya

Yogyakarta
Jenis dan Contoh Cangkriman Bahasa Jawa Lengkap dengan Artinya

Jenis dan Contoh Cangkriman Bahasa Jawa Lengkap dengan Artinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com