Strategi mereka adalah mengubah kekerasan menjadi non-kekerasan. Mereka memandang bahwa kekerasan hanya akan merugikan kelompoknya.
“Mereka akan membuat kegiatan-kegiatan yang diterima orang banyak,” terangnya.
Baca juga: Terduga Teroris di Sukoharjo Tewas Saat Ditangkap, Sempat Coba Melarikan Diri
Menurut Stanislaus, apa yang dilakukan JI ini adalah target jangka panjang.
“Bila tidak dilakukan pencegahan, 10-15 tahun ke depan mereka akan berbahaya,” tuturnya.
Jika kegiatan mereka tidak dicegah atau diintervensi, mereka akan membesar. Apalagi, kata Stanislaus, JI berafiliasi dengan Al Qaeda yang memiliki pola-pola rapi.
“Mereka punya Pedoman Umum Perjuangan Jamaah Islamiyah. Di dalamnya ada bagaimana caranya kaderasisasi, konsolidasi, dan lain-lain,” jelasnya.
Baca juga: Terduga Teroris Tewas Ditembak di Sukoharjo, Keluarga Sayangkan Sikap Densus 88
Stanislaus mengandaikan, bila kegiatan mereka tidak dicegah, bisa saja kader-kader mereka ada yang masuk ke organisasi pemerinatahan.
“Bayangkan, bagaimana jadinya bila mereka memiliki kekuasaan dan bisa mengambil keputusan?” tanyanya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Candra Setia Budi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.