YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ujung luncuran awan panas guguran Gunung Merapi teramati di sisi tenggara bungker Kaliadem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan pantauan foto udara menggunakan drone, jarak luncur awan panas kali ini mencapi 4,9 kilometer dari puncak.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menjelaskan, setelah rentetan awan panas ini, status Gunung Merapi masih berada di tingkat siaga.
Sejak 9 hingga 10 Maret 2022 Gunung Merapi meluncurkan 17 kali awan panas guguran (APG) ke arah Kali Gendol.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran pada Kali Woro sejauh 3 kilometer dari puncak, Kali Gendol sejauh 5 kilometer dari puncak, Kali Boyong sejauh 5 kilometer dari puncak, Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 kilometer dari puncak," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/3/2022).
Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Merapi.
"Seiring dengan musim hujan yang masih terjadi di DIY dan Jateng, maka BPPTKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Merapi," pungkas dia.
Sebelumnya, Gunung Merapi mengeluarkan rentetan awan panas mulai Rabu (9/3/2022) hingga Kamis (10/3/2022) dengan jarak luncur terjauh mencapai 5 kilometer.
Luncuran awan panas ini merupakan yang terjauh sejak Gunung Merapi masuk dalam fase erupsi pada 4 Januari 2021.
"Jadi APG (awan panas guguran) yang terjadi tadi malam sejauh 5 kilometer itu terjauh," ujar Hanik Humaida dalam jumpa pers secara daring.
Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Ganjar Minta Program Desa Kembar Diaktifkan
Hanik menyampaikan, pada 9 Maret 2022 terjadi rentetan awan panas guguran di Gunung Merapi.
Rentetan awan panas guguran ini mulai terjadi pada 23.18 WIB. Hingga 10 Maret 2022 pukul 06.00 tercatat 16 kali awan panas guguran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.