Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran, Alat Berat di Penambangan Pasir Kali Gendol “Ngungsi”

Kompas.com - 10/03/2022, 11:20 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran (APG) pada Rabu (9/3/2022) malam.

Akibat kejadian ini, jalur menuju kawasan penambangan pasir ditutup.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengatakan, jalur penambangan yang ditutup tersebut yakni di Kelurahan Kepuharjo, Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan yang menuju ke Sungai Gendol.

"Setelah adanya APG Gunung Merapi pada Rabu (9/3) hingga pagi tadi, jalur penambangan dan jalur wisata di lereng Merapi bagian atas langsung ditutup sementara untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," ujarnya, Kamis (10/3/2022), dikutip dari Antara.

Makwan menuturkan, alat berat yang berada di penambangan pasir tersebut juga telah diamankan.

"Alat berat sudah steril, turun semua, jalan akses ke area tambang sudah ditutup," ucapnya.

Baca juga: Pasca-awan Panas Merapi, Aktivitas Pertambangan dan Destinasi Bunker Kaliadem Ditutup Sementara

Jalur wisata ditutup

Selain penambangan pasir, akses menuju jalur wisata di lereng Gunung Merapi juga ditutup.

Destinasi wisata yang ditutup sementara tersebut yaitu Bunker Kaliadem yang berada di Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Termasuk untuk akses ke bunker juga sudah ditutup dari Kepuharjo, maupun dari Ngrangkah dari Umbulharjo," ungkapnya.

Mobil-mobil jip di jalur wisata tersebut juga sudah disterilkan.

"Jalur wisata arah Bunker Kaliadem juga sudah dikosongkan dari armada jip wisata," tuturnya, dilansir dari Antara.

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, Keluarkan Awan Panas Guguran dengan Jarak Luncur Sejauh 5 Kilometer

 

Kondisi Gunung Merapi mulai melandai

Makwan menjelaskan, pascaluncuran awan panas guguran pada Rabu malam hingga Kamis dini hari, saat ini kondisi Gunung Merapi sudah melandai.

Sebelumnya, terjadi awan panas guguran sebanyak lima kali dengan jarak luncur kurang lebih lima kilometer di arah Sungai Gendol.

Baca juga: 6 Kali Terjadi Awan Panas Guguran Gunung Merapi, 60 Jiwa Kelompok Rentan di Klaten Diungsikan

"Kondisi sudah melandai, namun kami tetap melakukan upaya antisipasi jika aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat," tandasnya.

Dia menambahkan, warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan yang mengungsi di Balai Kelurahan Glagaharjo sudah dipulangkan ke rumah masing-masing pada Kamis pagi.

Gunung Merapi luncurkan awan panas guguran

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menjelaskan, awan panas guguran terjadi pada pukul 23.18 WIB, 23.29 WIB, 23.38 WIB 23.44 WIB, dan 23.53 WIB.

Lalu, pada Kamis (10/3/2022) pukul 00.22 WIB, Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran.

"Jarak luncur kurang lebih 5 kilometer, ke arah tenggara. Arah angin ke barat laut," terangnya.

Baca juga: Tengah Malam, Gunung Merapi 5 Kali Keluarkan Awan Panas, Hujan Abu Turun di Magelang

Luncuran awan panas guguran kembali teramati pada pukul 01.00 WIB, 01.22 WIB, 01.35 WIB, 01.59 WIB dan 02.07 WIB.

"Jarak luncur terjauh kurang lebih 2.000 meter ke arah tenggara," beber Hanik.
Hingga kini, BPPTKG masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (level III).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Robertus Belarminus), Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com