Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Truk Kontainer 10 Jam Terjebak di Jalan Dusun Sleman gara-gara Sopir Ikuti Google Maps

Kompas.com - 09/03/2022, 12:38 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pengendara yang tidak mengetahui jalan sering mengandalkan Google Maps sebagai petunjuk jalan untuk menuju lokasi.

Hal ini juga dilakukan oleh salah satu pengemudi truk kontainer berukuran besar bernama Agus, yang melakukan perjalanan dari Semarang, Jawa Tengah, menuju Gamping, Kabupaten Sleman.

Namun, setelah mengikuti Google Maps, pengemudi kontainer ini justru tersasar masuk ke jalan sempit Dusun Mrincingan, Desa Margomulyo, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman.

Ukuran yang besar membuat truk terjebak saat sopir hendak memutar balik di jalan yang sempit tersebut.

Baca juga: Customer Service Bank di Ketapang Kalbar Ditangkap, Diduga Korupsi Rp 6,1 Miliar

Truk yang terjebak pada siang hari keluar pada malam hari dengan dibantu warga dan pihak kepolisian.

Kapolsek Seyegan AKP Darmana mengatakan, truk kontainer yang dikemudikan oleh Agus (38), warga Semarang, tersasar saat melintasi jalan sempit di Dusun Mrincingan pada Selasa (8/3/2022) pukul 13.30 WIB.

"Itu dari Semarang tujuanya mau ke Gamping," ujar Darmana pada Rabu (9/3/2022).

Darmana menyampaikan, kontainer tersebut dalam kondisi kosong.

Sopir truk kontainer tersebut bermaksud mencari jalan pintas untuk menuju Gamping.

Namun, karena tidak mengetahui jalan pintas, sopir memanfaatkan Google Maps sebagai petunjuk jalan.

 

"Kemarin sopirnya itu saya tanya kok bisa memasuk, katanya cuma baca Google itu. Kemarin katanya mencari jalan pintas pakai Google, tapi bisa juga pas sinyal enggak ada terus berhenti atau gimana, setelah itu kan sampai pas jalan itu suruh putar balik sama Google-nya, tapi kan enggak bisa, jalannya sangat sempit," ucap dia.

Pihak kepolisian bersama warga kemudian berusaha membantu agar truk tersebut bisa putar balik. Truk akhirnya putar balik pada tengah malam.

"Sekitar jam setengah 12 malam itu mundur pelan-pelan dibantu sama masyarakat pakai senter itu. Semalam sekitar jam setengah 12 malam atau jam 1 itu sudah mundur pelan-pelan," tutur dia.

Baca juga: Ditinggal Jenguk Mertua di Yogyakarta, Rumah Warga Wonogiri Dibobol Maling, Perhiasan Puluhan Juta Rupiah Raib

Darmana mengimbau agar para pengemudi khususnya truk berukuran besar melewati rute yang seharusnya.

Jangan memaksakan melintas di jalan yang sempit sementara truk berukuran besar.

"Saya kira harus sesuai rute jalan, lewat jalan yang bisa dilalui. Seharusnya survei dulu sebelum memasuki rute jalan itu kalau lihat situasi jalan sudah sempit kan harusnya kernet survei dulu kira-kira jalan gimana, bisa masuk enggak," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com