KOMPAS.com - Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo ditunjuk menjadi penerus takhta Mangkunegara.
Putra Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX ini akan menyandang KGPAA Mangkunegara X.
Pengumuman penunjukan GPH Bhre sebagai Mangkunegara X berlangsung pada Selasa (1/3/2022), sekitar pukul 10.30 WIB di Puro Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah.
Baca juga: GPH Bhre Cakrahutomo Jadi Penerus Tahta KGPAA Mangkunegara X
Wara-wara itu dibacakan oleh Pengageng Wedhana Satrio Pura Mangkunegaran KRMT Lilik Priarso.
"GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai penerus Puro Mangkunegaran dengan gelar KGPAA Mangkunegara X," terangnya.
Lilik mengatakan, penunjukan GPH Bhre berdasarkan hasil musyawarah antarkeluarga dan sederet dalem Puro Mangkunegaran.
Penobatan GPH Bhre sebagai KGPAA Mangkunegara X bakal diadakan pada Sabtu (12/3/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Persiapan Pengangkatan GPH Bhre sebagai KGPAA Mangkunegara X Telah Berlangsung
Kerabat Mangkunegaran, Irawati Kusumorasri, berharap di bawah kepemimpinan GPH Bhre sebagai Mangkunegara X, Puro Mangkunegaran bisa lebih moncer di bidang budaya dan pariwisata.
Ira yakin bahwa GPH Bhre dapat melestarikan dan mengembangkan Mangkunegaran.
“Saya yakin beliau akan melestarikan dan mengembangkan (Puro Mangkunegaran). Dia mampu untuk itu. Ditambah lagi, network beliau luas. Itu yang terpenting untuk menjadi Mangkunegara X,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/3/2022).
Baca juga: GPH Bhre Sering Tidur di Makam Mangkunegara IX Sebelum Diumumkan Jadi Penerus Tahta
Adapun mengenai networking, Ira berharap agar ke depannya Puro Mangkunegaran bisa menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan di dunia.
“Mengharapkan bisa menjalin network dengan kerajaan-kerajaan di dunia. Bagaimana kita bisa berhubungan dengan kerajaan di Asia, Eropa, dan lain-lain,” sebutnya.
Menurut Ira, di era modern ini, menjalin hubungan lebih gampang.
“Networking perlu dikembangkan. Sekarang lebih mudah dijalin dan lebih cepat karena ada beragam alat komunikasi maupun saluran-saluran lain,” ucap pegiat seni di Solo ini.
Baca juga: GPH Bhre Jadi Penerus Tahta Pura Mangkunegaran, Gibran Berharap Bisa Dorong Perekonomian Solo
Ira berkeinginan agar suatu saat kelak Puro Mangkunegaran dan kerajaan-kerajaan di berbagai penjuru dunia bisa saling berkunjung, lalu membuat program bersama.
Selain budaya, program-program itu bisa juga berkaitan dengan pendidikan.
“Mungkin bisa mengadakan MoU (memorandum of understanding),” ucapnya.
Baca juga: Pemerhati Budaya Solo: GPH Bhre Cakrahutomo Harapan Baru Mangkunegaran
Ira juga berharap kepada Mangkunegara X supaya bisa lebih merangkul kerabat Mangkunegaran.
Karena kerabat Mangkunegaran mempunyai latar belakang yang beragam, antara lain akademisi, pejabat, dan pengusaha, mereka diharapkan bisa menjadi semacam think tank atau wadah pemikir bersama Mangkunegara X demi kelestarian Mangkunegaran.
“Para kerabat Mangkunegaran berada di seluruh Indonesia dan luar negeri. Mereka perlu dirangkul untuk kembali lagi berkontribusi kepada Mangkunegaran sesuai kapasitas masing-masing,” ungkapnya.
Baca juga: GPH Bhre Cakrahutomo Ditunjuk Jadi Mangkunegara X, Ini Tanggal Penobatannya
Dengan dirangkulnya para kerabat, hal itu akan membuat pandangan Mangkunegara X menjadi lebih luas.
“Kalau mereka diajak Mangkunegara X sebagai think tank, itu akan lebih membuat beliau banyak pandangan luas dan visioner, serta mempermudah beliau sebagai Mangkunegara. Selain itu, ini menjadikan kerabat punya wadah untuk usul,” tuturnya.
“Beliau cukup smart. Dan menyadari juga bahwa Mangkunegaran perlu dimunculkan dan didukung lagi untuk menjadi salah pusat budaya Jawa,” jelasnya.
Baca juga: Menatap Sang Penerus Takhta Mangkunegara
Ira mencontohkan, pada 2019 lalu, GPH Bhre menggagas Mangkunegaran Jazz Festival. Pertunjukan itu, kata Ira, adalah lompatan yang jauh untuk Mangkunegaran.
“Beliau menyadari bahwa dengan digelarnya event tersebut mampu menarik minat orang ke Mangkunegaran. Selain budaya klasik, Mangkunegaran juga mempunyai seni kontemporer dan modern. Beliau tahu untuk mengenalkan kesenian klasik kepada generasi muda, harus ada narasi yang bagus agar anak-anak muda mau melihat misalnya tari-tarian klasik atau karawitan gending klasik,” papar dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.