Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian "Son of Omicron" Ditemukan di Yogyakarta, Pemerintah DIY Akui Kesulitan Cegah Kerumunan

Kompas.com - 04/03/2022, 15:53 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan, mereka kesulitan mencegah kerumunan di tengah merebaknya varian virus corona "Son of Omicron", atau Omicron Siluman.

"Kita ini kan diminta untuk tidak mengerem ekonomi terlalu dalam, otomatis keramaian tetap ada. Masyarakat datang ke Yogyakarta karena ini daerah wisata," ujar Sekretaris Daerah Kadarmanta Baskara Aji, ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (4/3/2022).

Aji menambahkan, kondisi saat ini sudah sulit mencari tempat penginapan karena penuh dengan wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Dengan kondisi seperti ini Aji meminta kepada masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca juga: Kasus Son of Omicron Ditemukan di Yogyakarta

"Kita lihat di Yogyakarta susah tidak ada lagi tempat kosong di hotel misalnya, sekarang satu-satunya yang bisa dilakukan orang-orang secara pribadi harus bisa menerapkan protokol kesehatan. Jangan lepas masker dan selalu cuci tangan," jelas Aji.

Tak hanya masyarakat, tetapi juga pengelola destinasi wisata untuk menerapkan prokes ketat. Seperti, menerapakan scan QR Code PeduliLindungi agar wisatawan yang datang dapat tersaring melalui aplikasi.

"PeduliLindungi itu penting banget karena kita bisa mengetahui seseorang layak masuk atau tidak," bebernya.

Aji mengungkapkan pihaknya juga telah memberikan teguran kepada pengelola destinasi wisata atau mall yang tidak menerapkan protokol kesehatan secara ketat termasuk penggunaan aplikasi Peduli Lindungi.

"Peringatan sudah ke pengelola destinasi wisata maupun mall agar aktifkan itu (Peduli Lindungi). Ada mall pintu utama pakai dan sampingnya nggak pakai," kata dia.

Sebelumnya, Subvarian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron BA.2 atau sering disebut dengan "Son of Omicron" telah ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Omicron Siluman Terdeteksi di Indonesia, Akankah Lebih Ganas?

Subvarian itu ditemukan oleh Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM.

FKKMK menemukan sebanyak tujuh sampel 'Omicron Siluman' di wilayah DIY, setelah dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS).

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Genetik UGM Gunadi mengatakan WGS dilakukan terhadap 47 sampel Covid-19 yang dikirim ke laboratorium FKKMK UGM.

"Varian BA.2 ditemukan berdasarkan pemeriksaan pada awal Februari, sampel yang diperiksa sebanyak 47 sampel," katanya saat dihubungi, Kamis (3/3/2022).

Baca juga: WHO: Subvarian BA.2 Son of Omicron Akan Meningkat Secara Global

Dari 47 sampel yang diperiksa, diketahui sebanyak 39 terkonfirmasi Omicron dan 8 merupakan varian delta.

Setelah ditemukan 39 sampel terkonfirmasi Omicron, FKKMK UGM melanjutkan pemeriksaan lebih lanjut dan diketahui terdapat 7 sampel merupakan BA.2, dan sisanya BA.1 atau bentuk dominan dari varian Omicron.

"Total BA.1 sebanyak 32 sampel dan BA.2 sebanyak 7 sampel," ungkap Gunadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com