Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tradisi Makan Bersama Petani di Kulon Progo, Wujud Syukur Melimpahnya Panen

Kompas.com - 04/03/2022, 08:00 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com- Para petani melaksanakan kembul atau makan bersama di ruas jalan yang membelah areal persawahan pada Pedukuhan Dobangsan, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Warga menyebut jalan itu Jalan Turi.

Makan bersama dilanjutkan dengan kenduri itu menjadi acara syukuran atas keberhasilan panen pada musim tanam pertama pada tahun 2022.

“Di satu kalurahan di bawah Gapoktan kami (yang panen) ada 54 hektar,” kata Ketua Gapoktan, Untung Suharjo, Rabu (2/3/2022).

Baca juga: Melihat Antusiasnya Warga Bukit Menoreh Memilih Lurah

Petani Giripeni menanami lahan dengan padi jenis Inpari 42 dan Ciherang. Hasil ubinan atau perkiraan panen mencapai 10,4 ton per hektar. Hasil itu lebih baik ketimbang panen tahun lalu 8,9 ton per hektar.

Petani Giripeni memanfaatkan sistem tanam surjan yang memiliki ciri antar lahan tanam memiliki permukaan tanah yang tingginya berbeda.

Petani pemilik lahan dan penggarap sawah menggelar upacara wiwitan sebagai tanda dimulainya panen pada Rabu (02/03/2022). Upacara dan syukuran wiwitan berlangsung di areal persawahan pedukuhan Dobangsan, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Petani pemilik lahan dan penggarap sawah menggelar upacara wiwitan sebagai tanda dimulainya panen pada Rabu (02/03/2022). Upacara dan syukuran wiwitan berlangsung di areal persawahan pedukuhan Dobangsan, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Antara permukaan tanah yang tinggi dengan yang rendah mempunyai komoditas tanam yang berbeda pula.

Pertanian surjan mereka mencapai 15 hektar, terdiri dari lahan kelola kelompok tani Martani seluas 10 Ha dan kelompok tani Grawulan seluas lima hektar.

“Pertanian surjan ini sudah ada sejak saya kecil, bahkan merupakan peninggalan nenek moyang kami,” katanya.

Baca juga: Makan Ketupat bersama Ternak, Tanda Syukur Panen Padi di Bukit Menoreh

Kali ini, hasilnya dinilai memuaskan.

“Kali ini sangat bagus sekali, kami kawal dengan agensi hayati dan tidak ada yang diserang hama penyakit,” kata Untung.

Para petani kini menyambutnya dengan suka cita.

Mereka mengawali dengan kirab, berkumpul untuk menyaksikan upacara wiwitan atau simbolisasi panen oleh Bupati Kulon Progo, Sutedjo, menaikkan doa syukur, lalu makan bersama nasi wiwit.

Petani pemilik lahan dan penggarap sawah menggelar upacara wiwitan sebagai tanda dimulainya panen pada Rabu (02/03/2022). Upacara dan syukuran wiwitan berlangsung di areal persawahan pedukuhan Dobangsan, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Petani pemilik lahan dan penggarap sawah menggelar upacara wiwitan sebagai tanda dimulainya panen pada Rabu (02/03/2022). Upacara dan syukuran wiwitan berlangsung di areal persawahan pedukuhan Dobangsan, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Seorang petani Dobangsan bernama Sri Tedjo (59) mengaku ikut gembira dengan panen raya kali ini. Sri Tedjo lebih 30 tahun bertani.

Ia menanam padi, bawang merah hingga lombok. Hasil yang diperoleh yakni bisa menyekolahkan anak, membuat rumah hingga membeli kendaraan.

Pertanian padi sedang panen raya. Ia ikut menyambut gembira dalam upacara wiwitan itu.

Hasil itu menunjukkan pertanian Giripeni selalu baik. “Kami ikut dalam tradisi ini,” kata Sri.

Baca juga: Dulu Dipelihara Warga, Dua Elang Jantan Dilepasliarkan ke Langit Bukit Menoreh

Keberhasilan tersebut menunjukkan bagaimana sektor pertanian terus tumbuh di tengah Pandemi Covid-19. Bupati Kulon Progo, Sutedjo menyambut baik hasil tersebut.

“Hasilnya lumayan bagus dengan sistem surjan atas dan bawah. Kami berharap kekompakan petani ini terus bergerak dengan meningkatkan produktivitas,” kata Bupati Sutedjo usai menghadiri wiwitan padi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Yogyakarta
Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Yogyakarta
Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Yogyakarta
DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

Yogyakarta
Cerita Warga Sleman Yogyakarta soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun dan Tidak Merasakan Dampak Negatif

Cerita Warga Sleman Yogyakarta soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun dan Tidak Merasakan Dampak Negatif

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com