[POPULER YOGYAKARTA] Temuan “Son of Omicron” di DIY | Bus Pariwisata Rombongan Siswa Tabrak Tebing di Purbalingga

KOMPAS.com - Sebanyak tujuh sampel “Son of Omicron” ditemukan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Berita populer lainnya adalah seputar kecelakaan maut busa pariwisata menabrak tebing di Purbalingga, Jawa Tengah.

Berikut berita-berita yang populer di Yogyakarta pada Kamis (3/3/2022).

1. FKKMK UGM temukan kasus “Son of Omicron”

SHUTTERSTOCK/Naeblys Ilustrasi varian Omicron. Subvarian BA.2 dijuluki sebagai Son of Omicron. Studi ungkap Son of Omicron ini lebih cepat menular dari subvarian sebelumnya.

Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) tujuh sampel “Son of Omicron” di DIY.

Temuan tersebut didapatkan setelah FKKMK melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).

Ketua Kelompok Kerja Genetik UGM Gunadi mengatakan, WGS dilakukan terhadap 47 sampel Covid-19 yang dikirim ke laboratorium FKKMK UGM.

Dari 47 sampel yang diperiksa, sebanyak 39 sampel terkonfirmasi Omicron dan 8 lainnya merupakan varian Delta.

Temuan Omicron itu kemudian diperiksa lagi.

Hasilnya, terdapat 7 sampel yang merupakan varian BA.2 atau disebut “Son of Omicron”, sedangkan sisanya adalah BA.1 atau bentuk dominan dari varian Omicron.

"Total BA.1 sebanyak 32 sampel dan BA.2 sebanyak 7 sampel," ujarnya, Kamis (3/3/2022).

Baca selengkapnya: Kasus Son of Omicron Ditemukan di Yogyakarta

2. Lokasi bus tabrak tebing di Purbalingga rawan kecelakaan

KOMPAS.COM/Dok SAR Purbalingga Bus pariwisata Kalingga Jaya yang membawa rombongan siswa MI Miftahul Arif Kudus mengalami kecelakaan di jalur Bayeman, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis (3/3/2022) pukul 04.00 WIB.

Sebuah bus pariwisata yang membawa rombongan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Arif, Kudus, Jawa Tengah, menabrak tebing.

Peristiwa ini terjadi di Jalur Bayeman, Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (3/3/2022) sekitar pukul 04.00 WIB.

Kasat Lantas Polres Purbalingga AKP Rizky Widyo Pratomo melalui Kanit Gakkum Iptu Rochmat S menjelaskan, lokasi bus tabrak tebing tersebut dikenal rawan kecelakaan.

Pasalnya, kontur tanah di jalur tersebut berkelok.

"Sebenarnya image jalur tengkorak sudah bergeser dan jarang lagi. Namun, potensi kecelakaan masih ada. Apalagi kecelakaan itu faktornya banyak, bisa dari pengendara, kondisi alam, dan kondisi kendaraan hingga jalan," ucapnya, Kamis.

Baca selengkapnya: Bus Pariwisata Rombongan Siswa Tabrak Tebing di Jalur Tengkorak Purbalingga, Kernet Tewas