Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seni Kaca Asal Yogyakarta, Karyanya sampai Jepang dan Rusia

Kompas.com - 01/03/2022, 11:35 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seni kaca atau glass art masih jarang ditemui di Yogyakarta, bahkan di Indonesia. Salah satu seniman gelas kaca ada di Yogyakarta, ia adalah Ivan Bestari Minar Pradipta (38).

Pria lulusan desain produk ini telah menekuni seni kaca itu selama 10 tahun terahir. Awalnya pada 2011, ia magang di sebuah pabrik pembuat tabung kimia yang berukuran kecil.

Pabrik tersebut terletak di Condong Catur Sleman, pemiliknya merupakan ahli di bidang tabung kimia bernama almarhum Haji Sunaryo.

Baca juga: Indahnya Karya Seni Kaca Lukis Penyandang Disabilitas

"Saya basic-nya belajar dari beliau (Haji Sunaryo), sampai saya dibuatkan alat bakar buatan beliau. Alat itu saya pakai belajar, dan eksplorasi mengembangkan teknik dengan referensi internet, karena di Indoneisa belum banyak," katanya ditemu di studionya Jalan Ngadimulyo, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Senin (2/28/2022).

Selain dirinya sebagai seniman kaca, di Bali juga sudah ada beberapa seniman kaca dengan metode tiup, tetapi metode yang digunakan berbeda dengannya. Ivan menggunakan metode Flame Working, yakni dengan cara melelehkan kaca.

Ivan, yang mengenakan kaos oranye, menghidupkan generator oksigen. Setelah itu, dia membuka tuas gas LPG 5 kg. Ia duduk di sebuah kursi, tak lama ia mulai menyulut korek untuk menghidupkan api yang digunakannya membuat karya seni yang terbuat dari kaca.

Memanfaatkan kaca bekas, Ivan memanasi kaca secara perlahan, memanaskan kaca dengan cara perlahan ini bertujuan agar kaca tidak pecah.

Saat kaca telah mulai panas dan membara berwarna merah dan mulai meleleh, dengan alat berbentuk seperti tang ia menarik kaca tadi hingga berbentuk batang kecil.

Dari kaca yang sudah berbentuk batangan ini, dipanaskan dan mulai dibentuk hingga berbentuk bermacam-macam. Ivan membentuk kaca ini hingga menyerupai daun, batang pohon, hingga berbentuk hewan jenis tawon dan serangga, serta patung atau miniatur.

Baca juga: Manfaat Rumah Kaca untuk Kebun Pribadi Anda

"Batangan kaca itu saya panaskan lalu saya bentuk dikreasikan, batangan kaca ini saya buat sendiri nama metode ini flame working," ujar dia.

Saat bekerja ia selalu mengenakan kaca mata khusus untuk melindungi matanya, sekaligus agar dapat melhat scara jelas kaca yang akan dibentuk dengan cara dilelehkan itu.

Ia lebih banyak menggunakan kaca limbah, kaca yang sudah tidak digunakan seperti pecahan lemabaran kaca, kaca jendela, lemari, botol bekas, piring pecah. Walaupun saya juga sekarang mulai menggunakan kaca khusus glass art.

Waktu pengerjaannya relatif ada yang 15 menit, ada yang sampai berhari-hari, tergantung dari tingkat kerumitan karyanya.

Ivan saat membentuk kaca menjadi bentuk bubga di studio miliknya Wirobrajan, Minggu (28/2/2022)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Ivan saat membentuk kaca menjadi bentuk bubga di studio miliknya Wirobrajan, Minggu (28/2/2022)

Ivan yang telah belasan tahun berkecimpung di dunia seni kaca ini sering memamerkan karyanya baik itu di Indonesia atau di luar negeri seperti di Singapore, hingga Russia.

"Pernah juga kebetulan diundang ke Singapura, paling jauh itu di Rusia," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com