Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Lengger Dieng: Asal-usul, Gerakan, hingga Tahap Pementasan

Kompas.com - 27/02/2022, 18:58 WIB
William Ciputra

Editor

KOMPAS.com - Tari Lengger merupakan salah satu kesenian yang berkembang di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

Tari Lengger Dieng memiliki ciri khas yaitu membawakan suatu kisah tertentu, mulai dari percintaan hingga keluarga.

Tarian tradisional ini umumnya dipentaskan saat acara tertentu seperti pernikahan, sunatan, atau ruwatan rambut gimbal Dieng.

Baca juga: Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal di Dieng, Berharap Nasib Sial Menjauh dan Berkah Menyertai

Sejarah Tari Lengger Dieng

Secara etimologi, lengger merupakan kata yang digunakan untuk menyebutkan suatu pertunjukan.

Lengger sendiri artinya tledhek atau penari laki-laki.

Dalam konteks kesenian ini, Tari Lengger merupakan seni pertunjukan rakyat yang ditampilkan oleh dua orang perempuan.

Pada mulanya Tari Lengger Dieng diciptakan sebagai sebuah ritual bersih desa dan tolak bala.

Kesenian ini sudah dikenal sejak lama, bahkan dalam satu catatan disebutkan pernah digunakan sebagai media dakwah oleh Sunan Kalijaga.

Meski sudah berusia tua, kesenian ini terus bertahan dan lestari hingga zaman modern seperti saat ini.

Salah satu sebabnya adalah kemampuan masyarakat di Desa Kecis, Selomerto, Wonosobo dalam menginovasikan tarian.

Baca juga: Cerita Tari Janger Asal Bali, Sejarah, Gerakan, dan Properti

Buktinya, saat ini kesenian lengger tidak hanya berfungsi sebagai ritual namun juga tarian hiburan rakyat.

Lengger sebagai Tari Lengger atau Tari Topeng Lengger dirintis oleh Bapak Gondowinangun pada tahun 1910.

Dalam perkembangannya, tarian tradisional ini dipentaskan oleh dua penari, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.

Ciri Khas Tari Lengger Dieng

Tari Lengger DiengDok. Pemkab Wonosobo Tari Lengger Dieng
Secara nama, Tari Lengger Dieng ini memiliki kesamaan dengan Lengger Lanang Banyumasan.

Perbedaan Tari Lengger Dieng dengan Lengger Lanang terletak pada penarinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com