Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Asal-usul Sukoharjo, Kabupaten di Jawa Tengah Berjuluk “Kota Jamu”

Kompas.com - 26/02/2022, 14:52 WIB
William Ciputra

Editor

KOMPAS.com - Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang berada sekitar 10 kilometer dari Kota Surakarta.

Kabupaten Sukoharjo dahulu termasuk dalam wilayah Karesidenan Surakarta, dan menjadi bagian dari Kasunanan Surakarta.

Luas wilayah Kabupaten Sukoharjo mencapai 466,66 kilometer persegi, dan dihuni oleh 891.912 jiwa berdasrkan data tahun 2019.

Wilayah Sukoharjo berbatasan dengan Surakarta di utara, Karanganyar di timur, Wonogiri dan Gunungkidul di selatan, serta Klaten dan Boyolali di barat.

Asal-usul Nama Sukoharjo

Nama Sukoharjo diyakini berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu suka dan harja, yang berarti daerah yang mendatangkan kesejahteraan.

Nama Sukoharjo ini awalnya muncul saat Susuhunan Pakubuwono II sedang mencari daerah baru untuk keraton.

Daerah baru dicari karena Keraton Mataram di Kartasura sudah hancur akibat peristiwa pemberontakan yang terjadi.

Beberapa tokoh kerajaan diajak berembug oleh Pakubuwono II, seperti Kiai Yosodipuro, Kiai Tohjoyo, hingga Pangeran Wijil.

Saat itu, Kiai Tohjoyo mengusulkan daerah yang akan menjadi pusat pemerintahan harus bersifat Sukoraharjo, atau dapat mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan.

Maka, dibentuklah tim untuk mencari daerah yang diyakini memiliki sifat seperti yang disampaikan Kiai Tohjoyo.

Salah satu tim yang diperintahkan itu terdiri dari Raden Tumenggung Honggowongso dan Tumenggung Tirtowiguno.

Keduanya berhasil menemukan daerah yang tepat karena memiliki beberapa unsur yang pas untuk keraton.

Unsur itu antara lain bacira ngayun (alun-alun depan), bacira pungkuran (alun-alun belakang), tempat pande besi, tempat pembuatan warangka keris (mranggen), hingga tempat para istri raja, serta tempat untuk kandang gajah raja.

Awalnya daerah itu akan dipilih. Namun tidak jadi karena pertimbangan strategis, yaitu terlalu dekat dengan markas Pangeran Sambernyawa yang sedang berkonfrontasi dengan Pakubuwono II.

Sejarah mencatat, pada akhirnya istana baru itu didirikan di Desa Sala, yang kemudian menjadi Keraton Kasunanan Surakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Yogyakarta
Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Yogyakarta
PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

Yogyakarta
PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

Yogyakarta
Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

Yogyakarta
Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com