Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Hamengku Buwono IX, Pahlawan Nasional Asal Yogyakarta, PNS Pertama di Indonesia

Kompas.com - 24/02/2022, 19:01 WIB
William Ciputra

Editor

KOMPAS.com - Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan salah satu penguasa Kesultanan Yogyakarta yang juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Hamengku Buwono IX tercatat aktif memberikan sumbangsih saat Revolusi Nasional Indonesia dalam rangka mempertahankan kemerdekaan.

Pada masa pemerintahannya pula Kesultanan Yogyakarta bergabung dengan Indonesia.

Setelah revolusi berakhir, Hamengku Buwono IX tercatat pernah menjabat sebagai menteri di era Orde Lama maupun Orde Baru.

Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga tercatat sebagai Wakil Presiden RI ke-2, sekaligus orang pertama yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS).

Profil Hamengku Buwono IX

Sri Sultan Hamengku Buwono IX lahir dengan nama kecil Dorojatun atau Raden Mas Dorojatun.

Hamengku Buwono IX lahir di Ngasem, Sompilan, Yogyakarta pada tanggal 12 April 1912.

Dorojatun merupakan anak kesembilan Pangeran Puruboyo yang kelak dinobatkan menjadi Sultan Hamengku Buwono VIII.

Ibu Dorojatun merupakan permaisuri Hamengku Buwono VIII bernama Raden Ajeng Kustilah.

Saat usia tiga tahun, ayahnya diangkat menjadi Putra Mahkota Kesultanan Yogyakarta, dan ibunya mendapat gelar Kanjeng Raden Ayu Adipati Anom.

Pada usia empat tahun, Raden Dorojatun diperintahkan ayahnya untuk tinggal di luar keraton.

Sejak saat itu, Dorojatun tinggal bersama keluarga Belanda bernama Mulder, yaitu seorang kepala sekolah bentukan Hindia Belanda kala itu.

Saat bersama keluarga Mulder ini Dorodjatun mendapat nama panggilan Hengkie yang berarti Henk Kecil.

Henk dalam panggilan itu merujuk pada Pangeran Hendrik dari Belanda.

Raden Dorojatun menempuh pendidikan di sekolah-sekolah Eropa-Belanda yang diperuntukkan bagi bangsawan pada masa itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com