Selain itu, saat ini belum ada stok minyak goreng untuk operasi pasar.
Untuk menormalkan harga serta stok, dibutuhkan pasokan minyak goreng sebanyak sepuluh kali lipat.
"Sebetulnya, kami juga rencanakan, tetapi butuh koordinasi dengan kementerian. Produsen sangat sibuk, karena kebutuhan se-Indonesia. Kebutuhannya itu 10 kali lipat baru masyarakat tidak panic buying," ungkap dia.
Sebelumnya, minyak goreng dengan harga eceran tertinggi masih sulit ditemui di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca juga: Bertemu dengan Erick Thohir, Sultan Meminta Kejelasan Pembangunan Tol dan Pengembangan Borobudur
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta kepada petugas untuk tidak segan-segan menindak jika ada oknum yang menimbun minyak goreng.
"Kalau menimbun itu jelas melanggar hukum. Ya tangkap saja, kalau memang itu pidana. Enggak usah sungkan," kata Sultan, Senin (21/2/2022).
Sultan mengakui dirinya tidak dapat berbuat banyak terkait kelangkaan minyak goreng karena terkait minyak goreng ini merupakan kebijakan dari pemerintah pusat.
"Penanganan itu kebijakan Jakarta (pemerintah pusat)," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.