Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN China dan Seorang Pekerja Migran Dikarantina Saat Sowan Orangtua di Kulon Progo

Kompas.com - 14/02/2022, 16:28 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Seorang pria warga negara (WN) China dan seorang perempuan pekerja migran menjalani karantina di Pedukuhan Mrunggi, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

WNA berinisial CKF (41) dan T (38) tiba di sana untuk menemui orangtua dari T. Keduanya sowan ke orangtuanya karena berniat menikah.

“Mereka berdua datang karena ingin menikah secara negara. Peraturan di tempat kami, semua pelaku perjalanan harus karantina, mereka setuju,” kata Dukuh (kepala dusun) Sugiyono ditemui di kantor Kalurahan Sendangsari, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Cegah Penularan Omicron, Desa di DIY Terapkan Karantina 5 Hari untuk Pelaku Perjalanan

CKF dan T tiba pada 10 Februari 202 lalu. Mereka langsung karantina dalam rumah orangtuanya, Wagimin dan Kawiyem, di Mrunggi.

Sugiyono menceritakan, dirinya sudah menerima informasi  kedatangan kedua pelaku perjalanan itu. Mereka juga menerima kabar kedatangan kedua orang itu untuk menikah.

Mereka dipersilahkan datang namun harus tetap karantina mandiri di pedukuhan.

Karantina tetap dilakukan sekalipun mengantongi surat keluar karantina di Hotel Arcadia Mangga Dua, Jakarta dan mengantongi hasil swab negatif saat keluar dari sana.

“Mereka menyetujui dan karantina mandiri. Semua perbekalan sudah mereka siapkan sebelum datang,” kata Sugiyono.

Baca juga: Mulai Minggu Depan, Masa Karantina dari Luar Negeri Dipangkas Jadi 3 Hari

Karantina dalam pengawasan Satgas Covid-19 Pedukuhan. Tetangga mengawasi agar mobilitas keluarga karantina hanya dalam batas rumahnya saja.

Mereka karantina selama lima hari ke depan, sejak kedatangan.

“Datang tanggal 10 Februari dan tanggal 15 besok baru selesai,” kata Sugiyono.

 

Karantina lima hari didasari Surat Edaran Nomor 440/12/II/2022 tentang Pemberlakuan Karantina Bagi Pelaku Perjalanan, yang ditandatangani lurah Sendangsari.

Karantina ini untuk membendung virus Covid-19 varian baru Omicron masuk dan menyebar ke wilayah mereka.

Surat edaran memuat petunjuk agar pelaku perjalanan menjalani isolasi secara mandiri dengan protokol kesehatan ketat selama 5x24 jam.

“Edaran ini turunan dari instruksi Mendagri, edaran  provinsi, pemerintah kabupaten lalu desa,” kata Lurah Sendangsari, Suhardi.

Baca juga: 161 Pelajar Anak Buruh Migran di Malaysia Dipulangkan ke Indonesia, Karantina 14 Hari Sebelum Lanjut Sekolah

Satgas yang dibentuk di tingkat pedukuhan dan RT akan mengawasi pelaksanaan isolasi.

Tiap pedukuhan mengaktifkan posko dan jaga warga untuk memantau dan membatasi mobilitas masyarakat.

Pemerintah Sendangsari menerapkan karantina dengan harapan mencegah penularan masuk desa.

Karenanya, dukuh hingga ketua RT diyakini akan lebih leluasa melakukan semua upaya antisipatif setelah terbit surat edaran ini.

 

Sampai sekarang, Sendangsari telah mengarantina empat orang pelaku perjalanan. Mereka dalam pengawasan satgas pedukuhan dan RT setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com