Terlebih, dalam kasus Puan, dia merupakan sosok penting di PDI-P dengan statusnya sebagai ketua DPR, ketua DPP PDI-P, serta pemegang trah Sukarno.
"Puan ini kan sebenarnya ingin memperlihatkan kepada publik tentang supremasi politiknya di internal PDI-P bahwa Puan adalah orang yang saat ini orang penting di partai dan menduduki jabatan politik strategis yang didapatkan dengan susah payah," kata Adi.
Menanggapai curhatan Puan, anggota Komisi II DPR Mardani Ali Sera mengingatkan, kepala daerah sebaiknya fokus pada tugas melayani rakyat.
Untuk itu, semestinya tidak ada masalah apabila ketua DPR tidak disambut oleh kepala daerah saat melakukan kunjungan.
"Tupoksi kepala daerah yang utama memang melayani rakyat, bukan elite. Jika tidak menyambut karena ada acara dengan rakyat, tidak masalah," kata Mardani.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyarankan Puan untuk bersikap santai meski kehadirannya tak disambut oleh kepala daerah.
"Cool saja untuk Mbak Puan, karena memang era sekarang, hubungan pusat dengan daerah tidak sekaku dulu. Khususnya, zaman Orde Baru," ujar Mardani. (Penulis Kontributor Manado Skivo Marcelino Mandey, Ardito Ramadhan, Nicholas Ryan Aditya | Editor Diamanty Meiliana, Dani Prabowo, Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.