Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Warga Wadas Tak Hadir dalam Mediasi Komnas HAM

Kompas.com - 10/02/2022, 18:36 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga Desa Wadas, Purworejo, yang menolak tambang batu andesit untuk Bendungan Bener sempat diundang oleh Komnas HAM, tetapi warga yang menolak memilih tidak menghadiri undangan tersebut.

Menurut Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta Julian Dwi Prasetya, ketidakhadiran warga Wadas dalam undangan itu memiliki alasan sendiri. Julian menjelaskan jika Komnas HAM mengundang, seharusnya mereka sudah membuat analisis konflik.

"Komnas HAM kalau mau mediasi harus ada analisis konflik, mediasi yang ditawarkan itu jelas kok itu banyak pihak dimasukan dan tidak melakukan kaukus dulu," tuturnya saat ditemui di kantornya, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Gubernur Ganjar Sewa Bus untuk Pulangkan Warga Desa Wadas dari Kantor Polisi

Menurut dia, seharusnya Komnas HAM melakukan kaukus atau pemisahan antara warga yang pro dengan warga yang kontra, lalu dengan pemerintah terlebih dahulu jika akan melakukan mediasi.

"Kalau mediasi harus jelas pihaknya siapa, kalau dalam analisis konflik ada yang bertentangan maka dilakukan kaukus terlebih dahulu. Dipertemukan sendiri-sendiri antara pemerintah Jateng dengan warga gempa dewa. Kalau dicampuradukkan ya kaya nonton adu jangkrik aja itu," ujar dia.

Dia menegaskan, alasan warga menolak mediasi yang diinisiasi adalah, Komnas HAM mencampuradukkan warga yang menolak dengan warga pro serta pemerintah Jawa Tengah, dan meminta forum terbuka untuk warga Wadas.

"Kami juga minta forum terbuka untuk Wadas kemarin undangnnya hanya 7 orang," katanya.

Berita sebelumnya, Komnas HAM Republik Indonesia terus mendorong semua pihak untuk melakukan dialog terkait konflik di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Melalui Keterangan Pers Nomor 003/HM.00/II/2022, Rabu (9/2/2022), Komnas HAM menyebutkan bahwa pihaknya bersedia untuk mewadahi dialog antara Gubernur Jawa Tengah, BBWS Serayu Opak, dan warga Desa Wadas.

Baca juga: Berencana Temui Ganjar dan Warga Wadas, Komnas HAM: Belum Dialog, Warga Masih Marah

“Sebenarnya Komnas HAM itu sejak awal mendorong dialog karena basisnya pengaduan itu dari kedua belah pihak, baik pihak yang menerima maupun yang menolak,” ujar Choirul Anam, anggota komisioner Komnas HAM saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/2/2022).

Bahkan Komnas HAM juga sudah berupaya mempertemukan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait. Dengan harapan agar dialog bisa berjalan optimal.

Beberapa upaya dialog pernah dilakukan oleh Komnas HAM. Pihaknya pernah membuat acara dialog dan mengundang pihak-pihak terkait penambangan batu andesit di Desa Wadas, Kecamata Bener, Kabupaten Purworejo.

Sejumlah pihak, seperti Pemerintah Daerah (Pemda) dan masyarakat yang mendukung turut hadir di acara tersebut.

Baca juga: Persoalan di Desa Wadas, Pimpinan MPR: Jangan karena Kepentingan Nasional Kehilangan Pendekatan Manusiawi

Namun, Choirul Anam mengimbuhkan, masyarakat yang menolak tidak ikut hadir. Komnas HAM kemudian menjumpai mereka dan mengajak berdiskusi untuk mendengar aspirasi dan pengaduan mereka.

“Jadi sebenarnya yang paling penting dalam berbagai penanganan kasus-kasus yang ditangani Komnas HAM, dalam karakter seperti ini memang kejernihan hati, kerendahan hati, terus terbuka terhadap informasi, akuntable terhadap semua informasi. Itu saya kira modalitas yang baik,” kata Anam.

Tak hanya warga Desa Wadas, Komnas HAM juga mendorong Pemerintah untuk membuka diri dan menyiapkan alternatif solusi terkait konflik penambangan tersebut. “Karena kalau tidak begitu ya ini tidak akan selesai secara baik,” lanjutnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com