Menurut dia, sebelum ada talud kendaraan yang blong bisa langsung menabrak gundukan tanah.
"Titik sini (talud sekitar bukit bego) memang paling rawan karena kontur jalan dari timur yang menurun sepanjang satu kilometer," kata dia.
Anggota SAR DIY Bondan menambahkan, usulan pemasangan ban ini tercetus dari pemasangan ban di Gunungkidul, dan rencananya akan dipasang dua tingkat sebagai peredam tumbukan sepanjang 200 meter.
"Perkiraan dibutuhkan 20 hari untuk pemasangan, ban akan diberi lubang untuk menghundari genangan, dan dicat," kata dia.
Baca juga: Polres Bantul Libatkan Mercedes Benz sebagai Saksi Ahli Kecelakaan Bus di Kawasan Bukit Bego
Kepala Dinas Perhubungan Bantul Aris Suhariyanta mengatakan, mengapresiasi yang dilakukan relawan dan warga untuk memasang ban di sekitar bukit Bego.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dishub DIY terkait pemasangan ban yang ideal, dan jangan sampai menimbulkan permasalahan baru.
"Nanti kita rekayasa akan seperti apa, agar jangan sampai adanya ban ini mengganggu arus. Harapan kita nanti pemasangan ban menempel di dinding tebing bukan di badan jalan. Cuma teknisnya harus dibicarakan dengan orang yang berkompeten," kata Aris.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi tentang pembuatan jalur penyelamatan Imogiri-Dlingo dengan pemerintah DIY.
Sebelumnya, polisi mengimbau bus berukuran besar dilarang melintas saat akhir pekan di Jalur Imogiri-Dlingo pasca kecelakaan yang menyebabkan 13 orang tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.