Bus pariwisata tersebut membawa rombongan karyawan pabrik konveksi rumahan dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Hal tersebut diungkapkan Reza, kerabat korban yang menumpang sebuah mobil yang berada persis di belakang bus.
Rombongan karyawan ini berwisata dengan menumpangi 2 unit bus dan 3 mobil. Bus yang mengalami kecelakaan adalah bus pariwisata yang berada di urutan rombongan nomor 2.
"Posisinya kami dari Puncak Becici mau turun, dan piknik ke Pantai Parangtritis," ucapnya.
Baca juga: Kondisi Jalan di Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul, Rawan Rem Blong
Menurutnya, bus tersebut sempat tidak kuat menanjak sehingga para penumpang bus diminta turun terlebih dahulu. Setelah bus berhasil menanjak, penumpang lalu naik lagi ke dalam bus.
“Setelah itu kan turunan. Saat menurun itu tiba-tiba rem bus ngeblong," jelasnya.
Saat bus hendak sampai turunan jalanan dan menabrak tebing Bukit Bego itu, Reza sempat melihat lampu rem bus menyala.
Tapi ternyata bus berwarna hijau putih itu terus melaju tak berhenti.
“Belum hujan itu. Setelah kecelakaan baru (turun) hujan,” tuturnya, saat ditemui di RSUD Panembahan Senopati.
Baca juga: Cerita Warga Saat Bus Pariwisata Tabrak Bukit Bego Imogiri Bantul: Ada yang Terjepit
Sementara itu warga setempat, Samadi menjelaskan, lokasi tersebut memang cenderung rawan kecelakaan.
Selama kurang lebih 30 tahun bermukim di sana, berulang kali ia mendapati kendaraan nahas yang tergelincir.
"Tapi ini yang paling parah. Sebelumnya ada korban meninggal dunia juga, tapi cuma tiga, itu sebelum pandemi, sekitar dua tahun lalu," terangnya.
Pria paruh baya itu mengungkapkan, kondisi jalan yang curam membuat pengemudi kendaraan besar seringkali kehilangan kendali saat melintas.
Belum lama, pernah juga sebuah bus menabrak tebing yang sama. Begitu pula dengan mobil penumpang yang celaka di sana. Hanya saja, kerusakan yang dialami hanya ringan.
“Ini paling parah,” ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul KISAH Saksi Mata Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Bantul, Tak Sengaja di TKP
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.