Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bukit Bego Bekas Tambang dan Lokasi Favorit "Goweser" di Imogiri

Kompas.com - 08/02/2022, 11:21 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Dlingo-Imogiri tepatnya di Padukuhan Ledung Buweng, Kalurahan Wukirsari, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, jika dari Dlingo menuju Imogiri terdapat sebuah bukit yang tidak rata.

Di atasnya ada sebuah patung semar berwana putih menghadap ke selatan dan ada tulisan Bukit Bego.

Mengutip dari lama Pemkab Bantul, Bukti Bego merupakan bukit batu yang namanya diambil dari sebuah alat berat eksavator atau warga menyebutnya dengan nama bego.

Tempat ini juga sering disebut Bukit Kedung Buweng. Bukit ini menjadi tempat yang pas untuk menikmati indahnya matahari terbenam berlatar laut selatan.

Baca juga: Cerita Lengkap Tili Menangkap Buaya Berkalung Ban, Penantian 3 Pekan Bermodalkan Tali Kapal

Arena offroad motor juga ada di sekitar bukit ini. Untuk memenuhi rasa lapar dan haus, terdapat beberapa warung yang menyediakan kuliner tradisional.

Untuk menuju Bukit Bego jika dari arah Dlingo atau dari kawasan wisata hutan pinus Mangunan dan kebun buah Mangunan memiliki kontur jalan turunan cukup curam.

Turunan ekstrem dimulai dari kawasan wisata Watu Goyang. Di sana sudah diperingatkan dengan beberapa rambu yang dipasang pemerintah maupun warga sekitar.

Terus menurun ada tikungan ke kiri di sekitar kawasan bukit besuson, terus menurun sampai di gapura selamat datang kawasan Mangunan.

Kondisi jalan menurun sekitar 200 meter ada tikungan ke kiri dan di sekitar itulah Bukit Bego.

Jika dari Kota Yogyakarta menuju ke makam raja, ada pertigaan lalu ke arah kanan terus menanjak dengan beberapa tikungan.

 

Sejarah Bukit Bego

Warga Memasang Ban Bekas di Kawasan Bukit Bego Imogiri, BantulKOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Warga Memasang Ban Bekas di Kawasan Bukit Bego Imogiri, Bantul

Lurah Wukirsari Susilo Hapsoro menyampaikan, awalnya Bukit Bego adalah perbukitan biasa di kawasan tersebut.

Lalu, adanya proyek pengerasan kawasan Bandara Adisutjipto sekitar 2008 atau 2010 dirinya tidak ingat pasti tepatnya, tetapi karena tidak semuanya bisa diambil jadi tidak rata.

Pengerukan menggunakan ekskavator atau warga lokal menyebut bego.

"Karena tengah terlalu keras akhirnya tidak bisa datar, ditinggal. Nah, awalnya diberi nama Bukit Bego itu setiap warga kangsenan (janjian) itu di atas Bukit Bego atau di bawahnya, jadilah nama Bukit Bego," kata Susilo, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Selasa (8/2/2022).

Akhirnya banyak warga yang berkunjung karena pemandangan di lokasi cukup bagus, oleh masyarakat sekitar dikelola menjadi destinasi wisata hingga dididirikan warung.

Baca juga: Bus Diminta Tak Lewat Kawasan Bukit Bego di Imogiri Bantul Saat Akhir Pekan

Apalagi, sering dilalui wisatawan yang menuju atau pulang dari kawasan hutan pinus dan kebun buah Mangunan.

Susilo menyebut, patung semar dipasang oleh Dinas Pariwisata Bantul dua tahun lalu atau sekitar tahun 2019.

"Termasuk jalur favorit goweser, malam Tahun Baru banyak yang berkunjung. Saat liburan pemuda di sana juga mengadakan acara," kata dia.

Disinggung mengenai berapa kali terjadi kecelakaan, Susilo menyebut selama beberapa tahun terakhir sudah terjadi 3 kali kecelakaan bus.

 

Dari informasi, pada tahun 2017 kecelakan bus pariwisata menyebabkan dua orang meninggal dunia, 2019 bus pariwisata tetapi tidak ada korban jiwa dan 2022 korban jiwa mencapai 13 orang.

"Tahun ini yang paling besar," kata Susilo.

Untuk mengurangi jatuhnya korban, warga sekitar dan komunitas motor trail memasang ban di sekitar Bukit Bego, Senin (7/2/2022).

"Untuk upaya keamanan saja dipasang ban, tetapi jika itu tidak diperbolehkan siap dicopot kembali," kata Susilo.

Baca juga: Polres Bantul Libatkan Mercedes Benz sebagai Saksi Ahli Kecelakaan Bus di Kawasan Bukit Bego

"Semalam juga mau dibersihkan warga dan relawan sudah siap tetapi infonya mau ada olah TKP lagi dan dibatalkan," kata dia.

Susilo berharap, pemerintah membangun jalur penyelamatan seperti di tol, jika ada kendaraan yang remnya blong atau tidak mengetahui kondisi medan bisa langsung ke jalur penyelamatan.

"Itukan jalan propinsi ada tindak lanjut dibuat jalur pengaman," kata Susilo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Yogyakarta
Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Yogyakarta
Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Yogyakarta
Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Yogyakarta
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Yogyakarta
5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

Yogyakarta
Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Yogyakarta
Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Yogyakarta
Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com