YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Polisi hingga kini belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan Bus PO Gandos Abadi di kawasan Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (6/2/2022) siang.
Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Dirlantas Polda) DIY Kombes Pol Iwan Saktiyadi menyampaikan, ada empat faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan manusia, kendaraan, lingkungan, ataupun jalan.
"Kita belum bisa menentukan yang mana dari empat faktor ini setelah kita selesai penyelidikan," kata Iwan ditemui saat olah tempat kejadian perkaran (TKP) di lokasi kecelakaan Senin (7/2/2022).
Baca juga: 6 Korban Kecelakaan Bus di Bantul Dimakamkan dalam Satu Liang Lahad
Langkah saat ini pihaknya mengumpulkan bukti melalui traffic accident analysis. Hal ini untuk mengumpulkan data, fakta, petunjuk di lapangan.
"Kita tidak akan menyimpulkan prematur bahwa, oh ini karena A bahwa ini karena B tidak. Kita akan mengumpulkan semua bukti untuk kita kontruksikan apakah yang paling benar, apakah penyebab utama kecelakaan ini bisa terjadi," kata dia
Disinggung mengenai kelayakan bus, Iwan mengatakan pihaknya nantinya akan bekerja sama dengan ahli.
"Sama layak dan tidak akan kita tentukan nanti akan ada ahli yang menyampaikan, kita minta untuk memeriksa apakah bus itu dalam kondisi baik dari sistem mekanismenya, dari sistem keremnya, sistem kemudinya, sistem kelistrikannya, serta seluruh sistem yang mendukung sistem bus itu,"
"Baru kita nanti baru sampaikan layak atau tidak," kata dia
Baca juga: Ketua KNKT: Turunan Jalan Lokasi Kecelakaan Bus di Bantul Cukup Tajam, Itu Fakta
Iwan mengatakan, tidak menutup kemungkinan pemilik bus akan dimintai keterangan terkait kelayakan kendaraan.
Sejak pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB polisi masih melakukan olah TKP. Hingga pukul 11.12 WIB, proses itu belum selesai.
Sebelumnya diberitakan, sebuah bus pariwisata menabrak Bukit Bego, di Padukuhan Kedungbueng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul, DIY, Minggu (6/2/2022) siang.
Akibat kejadian itu, 13 orang dilaporkan meninggal dunia termasuk sopir bus bernama Ferianto (35).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.