Irene membeberkan sampel yang masuk tidak langsung dilakukan tes Whole Genome Sequencing (WGS) karena kapasitas sekali running WGS 98 sampel. Menurut dia bisa saja melakukan tes dengan tidak memenuhi kapasitas tetapi akan memakan biaya tinggi.
"Kapasitas WGS 98, jadi kita nunggu sampel terkumpul banyak baru kita lakukan sampling. Papakah bisa satu? Bisa tetapi harus pakai kuota 98 itu sedangkan harga ratusan juta separuh (sampling terkumpul) saja berani jalan," katanya.
Lanjut Irene, pasien yang dinyatakan probable Omicron telah ditangani dengan standar penanganan pasien Omicron oleh dinas kesehatan masing-masing.
Menurutnya test dengan metode SGTF memiliki sensitifitas 100 persen dengan tingkat keakuratan spesifakasi 99.5 persen. Sehingga, akurasi dari SGTG sebanyak 100 persen.
"Sensitifitas 100 persen, spesifikasi 99,5 persen, Akurasinya ada 99.8 persen, dari yang sudah dilakukan teman-teman," ungkap dia.
Tetapi untuk memastikan apakah sampel tersebut merupakan virus corona varian Omicron atau tidak masih menunggu hasil WGS.
Baca juga: Teras Malioboro Satu dan Dua, Nama dari Sultan HB X untuk Tempat Relokasi PKL
"Kita Snin prepare untuk melakukan WGS," kata dia.
Sebelumnya, Jumlah kasus probable Omicron di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali bertambah sebanyak 12 kasus probable Omicron.
Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendali Penyakit (BBTKLPP) Irene mengungkapkan tambahan kasus probable Omicron sebanyak 12 kasus tersebut setelah dilakukan S-Gene Target Failure (SGTF).
"Sampel dari macam-macam Kabupaten, kita lagi ngumpulin sampel setelah terkumpul baru kita lakukan Whole Genome Sequencing. Kalau hanya running dua sampel kan mubadzir karena ratusan juta," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (27/1/2022).
"Total ada 12, dari 15 sampel 3 negatif probable Omicron. Kita sudah terkumpul 12 tambah 4 total ada 16," imbuh dia.
Dirinya enggan menjabarkan dari mana saja sampel yang terindikasi Omicron, dirinya hanya menyampaikan bahwa sampel didapat dari berbagai daerah di DIY.
Baca juga: Ada Permintaan Tunda Relokasi PKL Malioboro, Sultan HB X: Saya Sudah Nunggu 18 Tahun
Hingga sekarang sudah ada beberapa sampel yang dikumpulkan. Sampel tidak hanya dari DIY saja tetapi dari daerah lainnya.
Menurut dia, sampel dilakukan WGS setelah terkumpul sebanyak 96 tetapi pihaknya bisa melakukan WGS jika sudah terkumpul sebanyak 46 sampel.
"Ada kiriman dari BTKL lain juga semoga cepat terkumpul, mudah-mudahan bisa dilakukan WGS secepatnya," ujarnya.
Sambung dia hasil WGS keluar membutuhkan waktu selama satu minggu. Persiapan untuk melakukan WGS membutuhkan waktu 3 hari, sedangkan waktu untuk membaca data dibutuhkan puluhan jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.