YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kasus probable Omicron di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali bertambah sebanyak 12 sampel.
Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendali Penyakit (BBTKLPP) Irene mengungkapkan, tambahan kasus probable Omicron sebanyak 12 kasus tersebut setelah dilakukan S-Gene Target Failure (SGTF).
"Sampel dari macam-macam kabupaten. Kita lagi ngumpulin sampel, setelah terkumpul baru kita lakukan Whole Genome Sequencing. Kalau hanya running dua sampel kan mubazir karena ratusan juta," kata dia saat dihubungi wartawan, Kamis (27/1/2022).
Baca juga: Satu dari 2 Warga Karawang Terpapar Omicron Setelah Antar Saudara ke Bandara
"Total ada 12, dari 15 sampel 3 negatif probable Omicron. Kita sudah terkumpul 12 tambah 4, total ada 16," imbuh dia.
Dirinya enggan menjabarkan dari mana saja sampel yang terindikasi Omicron. Dia hanya menyampaikan bahwa sampel didapat dari berbagai daerah di DIY.
Hingga sekarang sudah ada beberapa sampel yang dikumpulkan. Sampel tidak hanya dari DIY saja tetapi dari daerah lainnya.
Dia mengatakan, sampel dilakukan WGS setelah terkumpul sebanyak 96 unit, tetapi pihaknya bisa melakukan WGS jika sudah terkumpul sebanyak 46 sampel.
"Ada kiriman dari BTKL lain juga semoga cepat terkumpul, mudah-mudahan bisa dilakukan WGS secepatnya," ujarnya.
Sambung dia hasil WGS keluar membutuhkan waktu selama satu minggu. Persiapan untuk melakukan WGS membutuhkan waktu 3 hari, sedangkan waktu untuk membaca data dibutuhkan puluhan jam.
Baca juga: Kasus Omicron Ditemukan Serentak di Sumbar
"Running sekitar seminggu, persiapan 3 hari. Membacanya sekitar 30 jam jadi sekitar seminggu membacanya," ungkap dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.