Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nepal van Java: Harga Tiket Masuk, Jalan Menuju Lokasi, dan Tips Berkunjung

Kompas.com - 27/01/2022, 14:15 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi dan mengingatkan pada tempat wisata di luar negeri adalah Nepal van Java.

Nepal van Java sebenarnya merupakan julukan untuk perkampungan di lereng Gunung Sumbing, yang disebut Dusun Butuh.

Dusun Butuh ini memiliki pemandangan yang sangat unik, yaitu berupa rumah penduduk yang seolah saling bertempuk dari kejauhan.

Pemandangan tersebut mengingatkan pengunjung pada pemandangan di Negara Nepal, sehingga dijulukan Nepal van Java atau Nepalnya Pulau Jawa.

Baca juga: 7 Tips Berkunjung ke Nepal van Java di Dusun Butuh, Magelang

Lokasi Nepal van Java

Lokasi Nepal van Java berada di Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah.

Lokasi Nepal van Java ini masih satu kecamatan dengan Silancur Highland yang terkenal dengan pemandangan matahari terbit yang menakjubkan.

Ada dua rute menuju Nepal van Java yang bisa menjadi opsi pengunjung, yaitu melalui Yogyakarta dan Semarang.

Jika pengunjung dari Yogyakarta, maka dibutuhkan waktu tempuh sekitar 2 jam. Sementara dari Semarang dan menggunakan jalan tol, memerluka 2,5 jam perjalanan.

Saat memasuki Kota Magelang, pengunjung tinggal mengikuti jalur menuju Pasar Kaliangkrik yang berjarak 12 kilometer dari pusat kota.

Baca juga: Nepal van Java Dusun Butuh Sudah Uji Coba Buka, Cek Syaratnya

Dari Pasar Kaliangkrik kemudian mengikuti jalur hingga sampai di Sekolah Dasar Desa Temanggung.

Berikutnya pengunjung harus mengambil jalur kanan, lalu naik sekitar 6 kilometer ke arah basecamp Gunung Sumbing via Dusun Butuh.

Lokasi Nepal van Java sendiri berada sekitar 400-500 meter sebelum basecamp Gunung Sumbing via Butuh Kaliangkrik.

Harga Tiket Masuk Nepal van Java

Untuk dapat menikmati indahnya pemandangan di Nepal van Java ini, pengunjung dikenakan tarif sebagai berikut:

  • Tiket masuk: Rp 8.000
  • Parkir sepeda motor: Rp 3.000
  • Parkir mobil: Rp 10.000
  • Keliling naik ojek: Rp 10.000-Rp 30.000 (tergantung jarak pengantaran)
  • Teras Nepal: Rp 2.000

Informasi lebih lanjut terkait harga tiket masuk Nepal van Java dan sebagainya dapat dipantau dari akun Instagram @nepal_van_java.

Baca juga: Usai Diwarnai 1.361 Liter Cat, Begini Panorama Baru Nepal Van Java

Di Nepal van Java ini pengunjung akan menemukan banyak sekali spot foto instagramable untuk mengabadikan gambar.

Di antara tempat estetik itu antara lain Gapura Dusun, Teras Nepal, Taman Depok, Teras Masjid, hingga Gapura Pendakian.

Jika sudah lelah mengelilingi Nepal van Java, pengunjung juga bisa beristirahat di kedai-kedai yang menawarkan pemandangan indah 360 derajat.

Untuk diketahui, Dusun Butuh ini juga merupakan salah satu jalur pendakian Gunung Sumbing.

Apabila ingin mendaki Gunung Sumbing via Dusun Butuh atau Nepal van Java ini, pengunjung dikenakan harga tiket sebesar Rp 15.000.

Selain itu juga ada tarif fasilitas basecamp dan parkir sebesar Rp 10.000.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Nepal van Java Dusun Butuh Terbaru 2021

Tips Berkunjung ke Nepal van Java

Nepal van Java Dusun Butuh, Kaliangkrik, Magelang di Kaki Gunung Sumbing(KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA) Nepal van Java Dusun Butuh, Kaliangkrik, Magelang di Kaki Gunung Sumbing
Nepal van Java berada di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut. Sehingga pengunjung harus ekstra hati-hati saat berkendara ke arah sana.

Berikut beberapa tips berkunjung ke Nepal van Java:

1. Pastikan Kendaraan Kuat Menanjak

Jalanan menuju Dusun Butuh atau Nepal van Java diwarnai dengan tanjakan ekstrem mengingat ketinggiannya 1.600 mdpl.

Untuk itu, pengunjung perlu memastikan kendaraan yang ditumpangi baik mobil maupun motor dalam performa prima dan kuat menanjak.

Namun tidak perlu khawatir jika tidak kuat menanjak. Pasalnya ada jasa ojek wisata yang siap mengantarkan sampai ke lokasi Nepal van Java.

Baca juga: Berkunjung ke Dusun Butuh, Nepal van Java yang Dibanggakan Menteri Sandiaga

2. Waspadai Rem Blong

Tanjakan dan turunan sudah seperti pasangan yang tidak bisa dipisahkan.

Selain kendaraan kuat menanjak, pengunjung juga perlu mewaspadai kondisi rem kendaraan.

Terus mengerem saat melewati turunan membuat rem kendaraan rawan blong.

Lebih baik berhenti sejenak setelah beberapa jauh melewati jalan menurun untuk mendinginkan rem sambil menikmati pemandangan.

3. Datan saat Cuaca Cerah

Nepal van Java memiliki latar belakang berupa pemandangan Gunung Sumbing yang mempesona.

Pemandangan ini akan sangat istimewa saat cuaca cerah, di mana Kombinasi langit biru, hijau Gunung Sumbing, dan perumahan penduduk akan tampak begitu padu.

Umumnya cuaca cerah terjadi saat musim kemarau, seperti bulan Mei-September.

Meski demikian, ada baiknya pengunjung memantau kondisi cuaca terkini sebelum berkunjung ke Nepal van Java.

Baca juga: Silancur Highland Magelang: Panduan Menuju Lokasi, Harga Tiket, Penginapan, dan Rekomendasi Aktivitas di Dalamnya

4. Datang Pagi Hari

Waktu yang tepat berkunjung ke Nepal van Java adalah saat pagi hari.

Pasalnya, cuaca pagi hari biasanya cerah sehingga pengunjung bisa menikmati keindahan alam yang luar biasa.

Selain itu, cahaya matahari timur juga makin menguatkan warna. Objek yang difoto pun akan tampak makin indah.

5. Ramah Kepada Penduduk Sekitar

Nepal van Java merupakan destinasi wisata yang berada di perkampungan penduduk di Dusun Butuh.

Maka saat berkunjung ke sana, pengunjung akan kerap bertemu dengan warga sekitar.

Untuk itu, usahakan agar bersikap ramah dan menjaga kesopanan selama berada di Nepal van Java.

Salah satu contohnya adalah saling bertegur sapa saat bertemu atau papasan di jalan dengan warga sekitar.

Tidak hanya di Nepal van Java, sikap ramah hendaknya selalu ditampilkan saat berkunjung ke tempat manapun di dunia.

Sumber:
Kompas.com
Kemenparekraf.go.id
Bob.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Yogyakarta
Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Yogyakarta
Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Yogyakarta
DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

Yogyakarta
Cerita Warga Sleman Yogyakarta soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun dan Tidak Merasakan Dampak Negatif

Cerita Warga Sleman Yogyakarta soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun dan Tidak Merasakan Dampak Negatif

Yogyakarta
Perempuan Asal Kuningan Ditemukan Tewas Mengenaskan di Tepi Rel Kulon Progo

Perempuan Asal Kuningan Ditemukan Tewas Mengenaskan di Tepi Rel Kulon Progo

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia Disebar di Bantul Tahun 2022, Kasus DBD Menurun

Nyamuk Wolbachia Disebar di Bantul Tahun 2022, Kasus DBD Menurun

Yogyakarta
Bertemu Petahana Bupati, PAN dan PKS Jajaki Usung Sunaryanta dalam Pilkada Gunungkidul 2024

Bertemu Petahana Bupati, PAN dan PKS Jajaki Usung Sunaryanta dalam Pilkada Gunungkidul 2024

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com