Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Gelar KKN Luring Perdana sejak Pandemi Covid-19, Kolaborasi dengan UIN Raden Fatah

Kompas.com - 24/01/2022, 17:09 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan KKN Kolaborasi bersama UIN Raden Fatah di Desa Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

KKN Kolaborasi ini diadakan pertama kali secara luring sejak pandemi Covid-19 melanda di tahun 2020 dan 2021.

Rektor UGM Panut Mulyono mengunjungi lokasi KKN di Desa Sungsang. Turut hadir pula, Ketua Umum PP Kagama, Ganjar Pranowo, Bupati Banyuasin, Rektor UIN Raden Fatah dan pimpinan UGM lainnya.

Baca juga: UGM-UIN Raden Fatah Gelar KKN Kolaborasi, Ini Programnya

"UGM bersyukur bisa mengirimkan mahasiswa secara luring pada KKN saat ini, terutama di daerah yang jauh dari pusat keramaian," ujar Panut, di lokasi KKN dalam keterangan tertulis Humas UGM, Senin (24/01/2022).

Panut menyampaikan, KKN Kolaborasi ini dilaksanakan dari 18 Desember 2021 hingga 5 Februari 2022 mendatang. Selama pelaksanaan KKN, para mahasiswa tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Panut berharap, dengan diadakannya KKN Kolaborasi ini para mahasiswa UGM bisa bekerja sama dengan mahasiswa dari peguruan tinggi lain, dan melaksanakan program kerja lebih maksimal.

"Masing-masing punya keunggulan dan perguruan tinggi mitra tentu lebih paham dengan persoalan setempat," ungkapnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo berharap KKN Kolaborasi ini bisa terus dilakukan oleh UGM dan jangan berhenti setelah penarikan mahasiswa dari lokasi.

"Harus berkelanjutan dan jangan berhenti disini. Jangan lupa untuk tetap melibatkan masyarakat," tegas Ganjar yang juga Gubernur Jawa Tengah tersebut.

Baca juga: 1.492 Mahasiswa UNS Ikut KKN Tematik Membangun Desa

Angkat pengembangan desa wisata

Desa Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan merupakan desa nelayan. Sebagai desa nelayan memiliki potensi daya tarik wisata di bidang kuliner dan budaya.

Namun, kondisi sarana prasarana, dan kondisi lingkungan yang ada di Desa Sungsang saat ini belum dapat secara maksimal menopang untuk menjadi desa wisata. 

"Selain prasarana persoalan sampah masih menjadi persoalan utama," ucap Kepala sub-Direktorat KKN UGM Ambar Kusumandari.

Melihat persoalan tersebut, KKN yang diikuti oleh 16 mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada dan 18 mahasiswa dari UIN Raden Fatah berkolaborasi membuat berbagai program dalam pengelolaan sampah dan lingkungan.

Baca juga: 5 Hal soal Gibran dan Kaesang Dilaporkan ke KPK, Dugaan KKN dan Alasan Ubedilah Badrun

Beberapa program kerja yang diunggulkan di sini antara lain pembuatan web GIS desa wisata Sungsang, pemetaan jalur prioritas desa wisata dan pembuatan prototipe alat pembakaran tanpa asap.

Sedangkan beberapa program kerja yang telah berjalan selama 1 bulan yaitu pembuatan Bilik Cantik atau gardu, workshop IT dan pelatihan Ecobrick.

Menurut Ambar, penerjunan tim KKN di Desa Sungsang diwacanakan untuk dilaksanakan selama 3 tahun berturut-turut.

"Harapannya bisa memberi stimulus pengembangan SDM untuk mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan, ekonomi dan pariwisata di Desa Sungsang yang berkelanjutan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com