Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubur Bayi Hasil Hubungan Gelap, Nenek dan Paman Jadi Tersangka

Kompas.com - 22/01/2022, 07:38 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Sebanyak dua orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penemuan mayat bayi terkubur di halaman rumah warga Pedukuhan Bandung, Kalurahan Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kedua tersangka adalah nenek dan paman dari bayi malang itu, yakni Su (51) dan A (27).

Ibu dan anak ini dinilai telah menyembunyikan dan berniat menghilangkan mayat bayi.

“Kami menetapkan dua tersangka dalam perkara barang siapa mengubur, menyembunyikan, mengangkut, atau menghilangkan mayat, dengan maksud hendak menyembunyikan kematian dan kelahiran orang ini,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana melalui pesan singkat, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Cerita Bocah HR Tidur di Jalanan, Ayah Narapidana Narkoba, Ibu Ditahan karena Kubur Bayi Hidup-hidup

Kasus yang menyandung keduanya terjadi tepat satu bulan lalu pada 22 Desember 2022.

Awalnya, warga curiga karena rumah Su sepi tanpa aktivitas, karena biasanya bengkel kerajinan di rumah itu selalu ada kegiatan.

Su tinggal di rumah ini bersama suami dan dua anak mereka, yakni A dan Atun (24), ibu dari bayi.

Lokasi temuan mayat bayi terkubur di halaman rumah warga pada Pedukuhan Bandung, Kalurahan Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Lokasi temuan mayat bayi terkubur di halaman rumah warga pada Pedukuhan Bandung, Kalurahan Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Warga yang curiga lantas mendengar kabar kalau Atun melahirkan, kondisinya jadi kritis, dan dilarikan ke rumah sakit di Yogyakarta.

Pasalnya, wanita ini belum menikah.

Warga semakin curiga lalu berkeliling rumah. Mereka menemukan gundukan tanah di dalam tempat penumpukan kayu bangunan, samping bengkel.

Baca juga: Geger, Warga Jambi Temukan Jasad Bayi Laki-laki di Pinggir Sungai Batang Merao

Sejumlah orang menggali dan mendapat jasad bayi di dalamnya. Bayi itu jenis kelamin laki-laki dan diperkirakan baru saja lahir.

Kepala dusun melaporkan temuan warga itu ke polisi setempat, malam itu juga.

Polisi yang tiba mengumpulkan semua keterangan saksi, terutama anggota keluarga Bejo.

 

Diduga ada kepanikan keluarga pada kelahiran dan kematian bayi sehingga menyembunyikan keberadaannya.

Polisi menyita sejumlah barang bukti, seperti satu cangkul, ember plastik, karpet plastik yang jadi alas persalinan, mukena untuk mengelap darah, kain untuk bersalin, dan sebuah gunting besi.

Polisi memeriksa kasus ini satu bulan lamanya, mulai dari melengkapi keterangan saksi, hasil visum maupun keterangan tersangka sendiri.

Baca juga: Ibu Pembuang Bayi di Surabaya Jadi Tersangka, Persalinan Dilakukan Sendiri di Kamar Kos

Polisi juga bisa mendapat keterangan Atun (24), ibu dari mayat bayi.

“(Visum menunjukkan) jenazah meninggal karena minum air ketuban dan tidak ada penanganan medis yang akhirnya mengakibatkan meninggal dunia. Murni meninggal, sebelum dimakamkan memang sudah meninggal,” kata Jeffry.

Walau demikian, polisi menjerat keduanya dengan pasal 181 KUHP. Tertulis di sana, barang siapa mengubur, menyembunyikan, mengangkut, atau menghilangkan mayat dengan maksud hendak menyembunyikan kematian atau kelahiran orang itu, dihukum penjara selama-lamanya sembilan bulan atau denda sebanyaknya Rp 4.500.

“Tersangka tidak ditahan karena pasal 181 KUHP ancaman hukuman 9 bulan. Selain itu kedua tersangka kooperatif dan hanya diwajibkan apel (lapor),” kata Jeffry.

Baca juga: Geger, Warga Jambi Temukan Bayi Perempuan yang Baru Lahir di Teras Rumah

Akibat panik

Su mengaku panik saat menemukan Atun melahirkan seorang diri di dalam kamar.

Kepanikan memuncak ketika melihat bayi tidak menangis, tidak bergerak, banyak darah di karpet dan Atun dalam kondisi lemas.

Su mengaku bingung dengan situasi itu.

“Saya begitu takut. Panik. Bingung. Takut mau lapor. Saya bilang gimana, Dik, ini. Melihat bayi itu (saya) sudah panik sekali, kondisi pucat,” kata Su ditemui di rumahnya, beberapa waktu lalu.

 

Karena situasi itulah Su dan A kemudian mengambil keputusan sendiri.

Mulai dari memberanikan diri memotong ari-ari, memandikan ala kadarnya jabang bayi, membersihkan noda dan menolong Atun lalu dilarikan ke rumah sakit.

Termasuk pula mengubur bayi itu karena dianggap sudah mati hany dilihat dari tidak bergerak.

“(Saya) masuk, bayi itu tidak gerak dan (tidak) menangis. Pucat sekali. (Atun) dia lemas sekali, pucat, lemas, mudah pingsan,” kata Su, Desember lalu.

Baca juga: Malu Melahirkan Jelang Pernikahan, Wanita Ini Buang Bayi yang Baru Dilahirkan di Sawah dengan Dibantu Sang Ibu

Su mengingat lagi masa lalu, di mana Atun pulang dari Batam, belum lama. Ia langsung bekerja di bengkel kerajinan milik kakaknya.

Tubuh Atun terlihat semakin gemuk selama di rumah. Su mengaku tidak curiga. Ia menganggap perubahan itu hal wajar dan bukan kehamilan.

Suatu siang, Atun tidak keluar kamar dalam waktu lama.

Su menyusul masuk kamar dan mendapati Atun sudah melahirkan. Su terkejut, panik dan mengaku mengambil keputusan yang tidak rasional.

Baca juga: Warga Surabaya Temukan Bayi yang Baru Lahir Sedang Menangis Terbungkus Plastik

Tidak berapa lama, warga mengetahui perbuatan itu.

“Saya memang bodoh. Seharusnya sejak awal saya beritahukan ke tetangga,” kata Su.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com