Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Komunikasi Petugas Parkir Kota Yogyakarta Minta Pemkot Tindak Parkir Ilegal

Kompas.com - 21/01/2022, 15:16 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Parkir bus mahal dengan tarif Rp 350 ribu menjadi bahan perbincangan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya di media sosial.

Viralnya parkir nuthuk ini mendapat tanggapan dari Forum Komunikasi Petugas Parkir Kota Yogyakarta (FKPPY). Mereka menginginkan Pemerintah Kota (Pemkot) menertibkan parkir liar.

Ketua FKPPY Hanarto berharap adanya tindakan tegas dari Pemkot Yogyakarta terhadap adanya parkir-parkir liar di daerah berjuluk Kota Gudeg itu.

Baca juga: Ramai soal Parkir Bus Rp 350.000 di Yogyakarta, Berapa Tarif Resminya?

"Kami berharap tindakan tegas dari pemerintah. Adanya parkir liar ini meresahkan kami, sebagai parkir resmi," kata dia saat dihubungi wartawan, Jumat (21/1/2022).

Dia menyayangkan, dugaan mark up dari harga Rp 150 ribu menjadi Rp 350 ribu oleh oknum kru bus dengan pengelola bus belum mendapatkan tindakan tegas dari pemerintah setempat.

"Ya kami yang resmi ini jelas tidak bisa membuat kuitansi sendiri. Yang bisa bermain ya mereka yang ilegal," tegasnya.

Dengan mencuatnya kasus ini dia berharap pengelola lahan-lahan parkir swasta dapat mengurus izin resmi. Ditambah dengan adanya izin maka persaingan dalam parkir lebih sehat.

"Kalau ditertibkan saya yakin persaingan antar pengelola parkir jadi lebih sehat. Karena sudah ada aturan berupa Perda (Perda No 2 tahun 2020) dan Perwal (No 132 tahun 2021)," kata dia.

Ia mengungkpakan tarif parkir ilegal bisa lebih mahal sampai dengan lima kali lipat dari parkir yang legal.

Baca juga: Soal Tarif Parkir Rp 350.000, Pemkot Yogyakarta: Mencoreng Citra Pariwisata Yogyakarta

"Parkir resmi di Abu Bakar Ali, Senopati, dan Ngabean itu Rp 75 ribu per tiga jam. Mereka bisa Rp 375 ribu," ungkap dia.

Sebelumnya, insiden viralnya tarif parkir sebesar Rp 350.000 berbuntut panjang karena Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menilai ada unsur kesengajaan untuk mencoreng citra pariwisata setempat.

"Jadi, ada beberapa hal kami lihat secara jernih, tetapi ini mencoba mencoreng wajah pariwisata Kota Yogyakarta," Kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Kamis (20/1/2022).

Baca juga: Kru Bus Pariwisata Bisa Bantu Penumpang Tidak Kena Tipu Tarif Parkir

Heroe mengatakan, kasus tarif parkir mahal ini selanjutnya akan dilakukan pendalaman oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.

Apakah pemberian tarif mahal ini dilakukan oleh tukang parkir, atau ada oknum-oknum lain.

"Kami betul-betul mendalami, apakah kesalahan ada di tukang parkir, kru bus atau kesalahan pimpinan rombongan. Kami lihat, bisa saja ini persaingan pariwisata antar kota dengan destinasi wisata," beber Heroe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com