Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Legiun Mangkunegaran, Pasukan Elite Militer Pertama Indonesia Warisan Napoleon Bonaparte

Kompas.com - 18/01/2022, 09:59 WIB
William Ciputra

Penulis

Legiun Mangkunegaran juga sangat terinspirasi dari gaya pasukan Grande Armeepasukan darat terkuat di dunia saat itu, yang dipimpin langsung Napoleon.

Markas Legiun Mangkunegaran ada di sisi timur Pura Mangkunegaran. Pelatihannya dipusatkan di Soldat Sekul, sekolah militer milik Praja Mangkunegaran.

Dalam pelatihan itu, para pasukan dilatih untuk mahir menggunakan berbagai macam senjata, mulai senjata tajam, senjata api, maupun artileri atau meriam.

Tak hanya itu, Legiun Mangkunegaran juga dilatih agar memiliki mobilitas tinggi dengan menggunakan kuda.

Selain perang gerilya, Legiun Mangkunegaran juga dilatih untuk menghadapi perang jangka panjang.

Dengan pelatihan yang kompleks itu, Legiun Mangkunegaran menjelma menjadi pasukan modern pertama di Indonesia.

Hal ini lantaran unsur infanteri, kavaleri, dan artileri tergabung dan aktif di dalam Legiun Mangkunegaran.

Baca juga: Hamengkubuwono, Paku Alam, Pakubuwono, Mangkunegara, Apa Bedanya?

Kekuatan Legiun Mangkunegaran

Pada saat itu Legiun Mangkunegaran memiliki jumlah personel mencapai 1.150 orang prajurit.

Mereka terbagi menjadi pasukan infanteri berjumlah 800 prajurit, pasukan penyerbu 100 prajurit, pasukan kavaleri 200 prajurit, dan pasukan “rijdende artileri” atau meriam 50 prajurit.

Persenjataan yang digunakan juga sangat lengkap, yang meliputi persenjataan khas Jawa seperti keris, hingga persenjataan Eropa seperti senapan dan pistol.

Legiun Mangkunegaran juga memiliki struktur layaknya pasukan modern pada umumnya.

Strukturnya terdiri dari 2 orang perwira senior berpangkat mayor, 4 orang letnan ajudan, 9 orang kapten, 8 letnan tua, 8 letnan muda.

Kemudian ada 32 orang sersan, 62 orang kopral, 900 orang flankier, 200 orang dragoon, dan 50 orang steffel.

Para prajurit Legiun Mangkunegaran juga mengenakan seragam berupa jas hitam pendek dan topi syako bagi bintara.

Sementara perwira mengenakan topi syako, jas hitam, dan celana putih.

Legiun Mangkunegara juga terlibat dalam sejumlah pertempuran besar, seperti Perang Napoleon di Asia tahun 1811, menumpas bajak laut di Bangka tahun 1819-1820.

Kemudian Perang Jawa 1825-1830, Perang Aceh 1873-1904, hingga perang menghadapi tentara Jepang pada tahun 1942.

Sumber:
Puromangkunegaran.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Yogyakarta
Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Yogyakarta
Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com