Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padukuhan Bernama Janganmati di Yogyakarta, Selalu Optimistis meski Akses Air, TV, hingga Internet Sulit

Kompas.com - 17/01/2022, 08:12 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa anak bermain sepak bola di tengah jalan Padukuhan Janganmati, Kalurahan Jepitu, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Lokasi yang cukup terpencil dan jauh dari pusat kota Wonosari, sekitar 34 km, dan harus melewati perbukitan membuat Padukuhan ini tergolong sulit sinyal internet maupun ponsel.

Bahkan, untuk menangkap siaran televisi pun harus menggunakan parabola, atau menempatkan antena biasa pada ketinggian sekitar 20 meter, sehingga siaran televisi pun terbatas.

 Baca juga: Belum Ada Bantuan, Kami Kekurangan Air Bersih dan Makanan

Hal ini menjadikan anak-anak di sana lebih banyak bermain di luar rumah dibandingkan menggunakan gawai maupun menonton televisi.

Akses keluar masuk pun cukup terjal dan hanya mengandalkan cor blok sekitar 2 km dari jalan umum. 

Rumah warga di sana cukup bagus karena sudah berdinding semen dan batu bata merah. Selain itu, setiap rumah ada antena menjulang cukup tinggi atau parabola.

Dusun Janganmati dihuni 33 kepala keluarga, dan 142 jiwa, terbagi menjadi 2 RT.

Dukuh Janganmati Irna Widyanti menceritakan, mengapa padukuhannya diberi nama Janganmati oleh leluhurnya dulu.

"Ada menjangan (hewan sejenis rusa) yang mati di sana (luar padukuhan) dan diberi nama Dusun Janganmati. Tidak ada cerita yang lain," kata Irna saat ditemui di rumahnya, Minggu (16/1/2022).

Baca juga: 12 KK Terisolasi akibat Proyek Tol Cisumdawu, Curhat Kekurangan Air dan Bising

Dia mengakui, padukuhan yang dipimpinnya turun-temurun dari kakek, ayah, hingga dirinya yang menjabat sejak 2011 lalu cukup terpencil dan kesulitan sinyal.

Baik sinyal seluler maupun televisi, sehingga setiap rumah harus memasang parabola, atau menempatkan antena tv-nya cukup tinggi.

Setiap antena tv minimal 20 meter dari permukaan tanah untuk menangkap sinyal.

Uniknya, ada sebuah televisi berukuran besar miliknya yang diletakkan di ruang tamu, hanya digunakan warga untuk menonton sepak bola.

Sebab, untuk sinyal dari parabola saat pertandingan diacak, dan tidak semua lokasi memperoleh sinyal televisi.

"Ini ditaruh di sini kan belum lama ada pertandingan bola itu, di sini menontonnya ramai-ramai di tengah jalan itu menggunakan tikar," ucap Irna.

Baca juga: Sekolah Terdampak Proyek Jalan, Puluhan Siswa di Gunungkidul Belajar di Balai Padukuhan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com