KULON PROGO, KOMPAS.com– Pemerintah Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengembangkan pasar tradisional Sentolo Baru menjadi pusat oleh-oleh khas.
Pasar akan menjadi magnet bagi wisatawan yang melintasi jalur Yogyakarta – Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kapanewon Temon.
Pengembangan pusat oleh-oleh seiring bangkitnya pariwisata di tengah Pandemi Covid-19.
“Semoga kemudian diimbangi obyek wisata menarik, di mana mereka bisa berwisata dan mampir ke (pasar) Sentolo Baru ini,” kata Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo, Rohedy Goenoeng Purwohandoko di ruang kerjanya, Jumat (14/1/2022).
Baca juga: Ada Patung Naga di Bandara YIA, Ini Makna Filosofinya
Pasar Sentolo Baru berada pada lokasi strategis di Kilometer 18 Jalan Jogja – Wates, Kalurahan Salamrejo, Kapanewon Sentolo. Lokasi ini strategis pada lintas provinsi DIY – Jawa Tengah.
Pasar semula dibangun guna menampung pedagang tradisional.
Isinya 200 kios dan 40 los yang sebenarnya mampu menampung pedagang kurang lebih 1.160 pedagang.
Namun, pasar masih sepi sejak beroperasi di 2016. Mereka yang aktif baru 141 pedagang kios dan 65 pedagang los.
Karena itu, mengembangkan jadi pusat oleh-oleh diharapkan bisa menghidupkan pasar ini.
Rencana pengembangan juga didasari pertimbangan bahwa potensi kunjungan akan besar karena berada di jalur Yogyakarta – YIA.
Baca juga: Belajar dari Kasus Video Porno S, Bandara YIA Diminta Tambah CCTV dan Polsek
Selain itu, bila melintasi jalan ini, wisatawan hanya mendapat sedikit pilihan pusat oleh-oleh, yakni Ambarketawang di Gamping, Sleman dan pusat oleh-oleh minimarket di SPBU Moyudan, Bantul.
Goenoeng mengatakan, pernah melihat 15 bus dari Kuningan, Jawa Barat, mampir ke Ambarketawang, belum lama ini. Hal ini menunjukkan kebangkitan pariwisata.
Ia berhitung, bagaimana bila kunjungan serupa mampir ke Sentolo Baru yang lokasinya tidak kalah strategis.
“Selain itu, masih bisa dikembangkan lagi sebagai tempat kuliner,” kata Goenoeng.
Baca juga: Polisi Kejar Pelaku Lain dalam Kasus Video Porno di Bandara YIA
Koordinator Lurah Pasar Sentolo Baru dan Pasar Jombokan, Rochmad menilai pengembangan itu akan meningkatkan kunjungan ke Sentolo Baru.
Pasalnya, secara fisik cukup mumpuni, mulai dari luasan parkir, jalur yang cukup bagi bus melintas, hingga ruang usaha.
Pasar oleh-oleh ini bisa dipusatkan di dua blok pada bagian belakang pasar dan los yang masih kosong.
“Pengunjung dalam perjalanan yang mampir bisa belanja untuk mendapatkan oleh-oleh atau kebutuhan lain di sana,” kata Rochmad.
Hanya saja, masih perlu sejumlah penataan untuk mewujudkan pasar oleh-oleh yang diharapkan.
Baca juga: Meski Keuangan Sedang Tertekan, Bandara YIA Tetap Bayar PBB Rp 28,1 Miliar
Baik itu penataan lokasi parkir, alur transportasi hingga memperbaiki kabel melintang, juga bagaimana mendatangkan pelaku usaha dari luar.
“Masih diperlukan penataan dan pembenahan agar menjadi tempat ampiran yang nyaman,” kata Rochmad.
Pengembangan pasar ini dilakukan sambil mendorong meningkatkan kunjungan.
Rochmad mengungkapkan, akan ada rombongan dari Kalimantan yang dijadwalkan mampir Pasar Sentolo Baru, pekan depan.
Hal ini jadi momentum mengawali pengembangan pasar oleh-oleh tersebut. Dua blok di F dan G Sentolo Baru mulai diisi para pedagang oleh-oleh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.