Di atas kertas, pendapatan dari mengelola parkir, oleh-oleh, tempat kuliner, hingga MCK, akan sangat menggiurkan.
Ia berhitung, bagaimana bila kunjungan serupa mampir ke Sentolo Baru yang lokasinya tidak kalah strategis.
“Selain itu, masih bisa dikembangkan lagi sebagai tempat kuliner,” kata Goenoeng.
Baca juga: Polisi Kejar Pelaku Lain dalam Kasus Video Porno di Bandara YIA
Koordinator Lurah Pasar Sentolo Baru dan Pasar Jombokan, Rochmad menilai pengembangan itu akan meningkatkan kunjungan ke Sentolo Baru.
Pasalnya, secara fisik cukup mumpuni, mulai dari luasan parkir, jalur yang cukup bagi bus melintas, hingga ruang usaha.
Pasar oleh-oleh ini bisa dipusatkan di dua blok pada bagian belakang pasar dan los yang masih kosong.
“Pengunjung dalam perjalanan yang mampir bisa belanja untuk mendapatkan oleh-oleh atau kebutuhan lain di sana,” kata Rochmad.
Hanya saja, masih perlu sejumlah penataan untuk mewujudkan pasar oleh-oleh yang diharapkan.
Baca juga: Meski Keuangan Sedang Tertekan, Bandara YIA Tetap Bayar PBB Rp 28,1 Miliar
Baik itu penataan lokasi parkir, alur transportasi hingga memperbaiki kabel melintang, juga bagaimana mendatangkan pelaku usaha dari luar.
“Masih diperlukan penataan dan pembenahan agar menjadi tempat ampiran yang nyaman,” kata Rochmad.
Pengembangan pasar ini dilakukan sambil mendorong meningkatkan kunjungan.
Rochmad mengungkapkan, akan ada rombongan dari Kalimantan yang dijadwalkan mampir Pasar Sentolo Baru, pekan depan.
Hal ini jadi momentum mengawali pengembangan pasar oleh-oleh tersebut. Dua blok di F dan G Sentolo Baru mulai diisi para pedagang oleh-oleh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.