KOMPAS.com - Berwisata ke Yogyakarta sangat menyenangkan sampai Anda kemudian tersesat dan tidak tahu arah perjalanan.
Jika Anda bertanya kepada warga lokal, maka seringkali mereka menunjukkan arah atau rute dengan menggunakan Bahasa Jawa.
Baca juga: Ucapan Selamat Natal dalam Bahasa Daerah, Ada Bahasa Batak dan Bahasa Jawa
Alih-alih menggunakan petunjuk jalan ke kanan, ke kiri, depan, dan belakang, warga lokal Yogyakarta lebih suka menggunakan arah mata angin.
Baca juga: Belajar Bahasa Jawa Serang untuk Film Yuni, Arawinda Kirana Sampai Bikin Kamus Sendiri
Melansir laman Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, berikut adalah arah mata angin dalam Bahasa Jawa Ngoko dan Bahasa Jawa Krama.
Bahasa Indonesia | Ngoko | Krama |
Utara | Lor | Ler |
Timur | Wetan | Wetan |
Selatan | Kidul | Kidul |
Barat | Kulon | Kilen |
Timur Laut | Lor Wetan | Ler Wetan |
Tenggara | Kidul Wetan | Kidul Wetan |
Barat Daya | Kidul Kulon | Kidul Kilen |
Barat Laut | Lor Kulon | Ler Kilen |
Baca juga: Siswa, Ini 5 Fakta Unik tentang Bahasa Jawa
Melansir Kompas.com (05/07/2020), Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI) Dr. Sunu Wasono mengatakan bahwa kebiasaan tersebut sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh orang Jogja.
"Itu bukan hanya orang Jogja saja. Orang Jawa pada umumnya begitu. Saya sebelum hijrah ke Jakarta juga melakukan hal yang sama (mengarahkan orang lain dengan arah mata angin," kata Sunu pada Kompas.com.
Alasan penggunaan arah mata angin ini tidak lain bersumber dari kebiasaan yang sekian lama dipertahankan sehingga menjadi sebuah budaya atau kultur.
Apalagi dalam pandangan orang Jawa ada konsep kiblat papat kalima pancer yang masih dijadikan falsafah hingga kini.
Lebih lanjut, Sunu mengatakan orang Jawa menandai tempat dengan arah angin karena bagi mereka, Timur, Barat, Selatan, dan Utara itu melambangkan sesuatu.
Namun memang generasi sekarang tidak menyadari itu dan sebagian besar hanya meneruskan kebiasaan setempat.
"Sesuatu yang sudah jadi kebiasaan cenderung dijalani tanpa harus dihayati. Wajar saja kalau mereka tidak tahu bila ditanya apa alasan mereka menggunakan arah mata angin ketika menunjukkan tempat," jelasnya.
Sumber:
kapustakan.kratonjogja.id
kompas.com
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.