Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Ki Ageng Selo Bisa Menangkap Petir?

Kompas.com - 13/01/2022, 14:07 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Ketika membahas tentang Kesultanan Mataram, maka akan ada beberapa nama kunci yang tidak bisa dipisahkan.

Nama-nama itu antara lain Panembahan Senopati atau Danang Sutawijaya yang merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Mataram Islam.

Ada pula nama-nama lain seperti Ki Ageng Pemanahan (ayah Sutawijaya), Ki Juru Martani, dan Ki Panjawi.

Ketiganya juga dikenal dengan sebutan Three Musketeers from Mataram, atau tiga serangkai dari Mataram.

Baca juga: Sejarah Kerajaan Mataram Islam, Pendiri sampai Keruntuhannya

Di samping mereka bertiga juga dikenal nama besar lain yang disebut sebagai guru spiritual sekaligus leluhur Mataram Islam. Dia bernama Ki Ageng Selo.

Asal-usul Ki Ageng Selo

Makam Ki Ageng Selo di Groboganwikipedia.org Makam Ki Ageng Selo di Grobogan
Ki Ageng Selo juga dikenal dengan nama Ki Ageng Ngabdurrahman. Dia merupakan sosok guru bagi tiga serangkai Ki Pemanahan, Ki Juru Martani, dan Ki Penjawi.

Selain guru bagi ketiganya, Ki Ageng Selo juga guru bagi Mas Karebet alias Jaka Tingkir, alias Sultan Hadiwijaya, sosok pendiri Kesultanan Pajang.

Dalam buku Babad Tanah Jawi versi Olthof (1941) disebutkan bahwa Ki Ageng Sela masih keturunan dari Prabu Brawijaya dari Majapahit.

Dijelaskan, Prabu Brawijaya melalui pernikahannya dengan putri Wandan Kuning melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Bondan Kejawen.

Berdasarkan ramalan, Bondan Kejawen disebut-sebut bakal berperan dalam keruntuhan Kerajaan Majapahit. Maka, sang Prabu lantas menitipkannya kepada Ki Ageng Tarub.

Oleh Ki Ageng Tarub, nama Bondan Kejawen diganti menjadi Lembu Peteng. Ki Ageng juga mengajari ajaran Islam dan ilmu kesaktian kepada Lembu Peteng.

Lembu Peteng lantas dinikahkan dengan putri Ki Ageng Tarub yang bernama Dewi Nawangsih.

Setelah pernikahan ini, Ki Ageng Tarub meninggal sehingga Lembu Peteng didaulat menjadi Ki Ageng Tarub II.

Baca juga: Panembahan Senopati, Pendiri Kerajaan Mataram Islam

Lembu Peteng dan Dewi Nawangsih kemudian dikaruniai dua orang putra dan putri yang diberi bernama Ki Ageng Getas Pandawa dan Nyai Ageng Ngerang.

Setelah dewasa, Ki Ageng Getas Pendawa menikah dan memiliki tujuh anak, yaitu Ki Ageng Selo, Nyai Ageng Pakis, Nyai Ageng Purna, Nyai Ageng Kare, Nyai Ageng Wanglu, Nyai Ageng Bokong, dan Nyai ageng Adibaya.

Ki Ageng Sela memiliki beberapa anak, di antaranya Ki Ageng Enis, Nyai Ageng Saba, dan lainnya.

Ki Ageng Enis memiliki anak salah satunya Ki Pemanahan, ayah Panembahan Senapati yang merupakan raja pertama Mataram Islam. Sementara dari Nyai Ageng Saba lahir Ki Juru Martani.

Dari sini dapat dikatakan bahwa Ki Ageng Selo merupakan leluhur raja-raja Mataram Islam.

Ki Ageng Selo Penangkap Petir

Pintu Masjid Demak yang dikenal dengan Lawang Bledeg.Dok. Kompas Pintu Masjid Demak yang dikenal dengan Lawang Bledeg.
Ki Ageng Selo dikenal sebagai sosok yang sakti mandraguna. Kesaktiaannya ini didapat dari kebiasaannya berguru dan bertapa dari hutan ke hutan.

Salah satu kesaktiaannya adalah saat Ki Ageng Selo berhasil menangkap petir.

Alkisah suatu hari Ki Ageng Selo sedang menggarap sawah. Namun saat itu cuaca kurang bersahabat karena mendung.

Baru beberapa cangkulan, hujan pun turun disertai petir. Kilatan petir itu lantas ditangkap oleh Ki Ageng dan tidak dilepas meski suaranya menggelegar.

Baca juga: Sejarah Masjid Agung Demak: Tahun Berdiri, Ciri Khas, dan Foto

Berikutnya, petir yang ditangkap Ki Ageng Selo itu dibawa menghadap ke Sultan Demak. Sultan lantas memerintahkan agar petir atau bledeg itu digambar.

Sultan juga menitahkan agar jangan ada yang menyiramkan air ke arah petir tangkapan Ki Ageng Selo itu.

Ki Ageng Selo pun membawa bledeg itu ke tengah alun-alun kota untuk digambar di sana. Ki Ageng meminta masyarakat untuk tidak mendekat.

Singkat cerita, saat Ki Ageng baru menggambar kepalanya, tiba-tiba ada seorang wanita mendekat dan langsung menyiramkan air ke arah bledeg itu.

Tindakan wanita itu menimbulkan ledakan keras. Berikutnya, bledeg dan wanita yang menyiramnya lantas lenyap.

Gambaran kepala petir itu dipercaya sebagai ornamen pada pintu utama Masjid Agung Demak.

Hingga kini, pintu itu dikenal dengan nama Pintu Petir atau Lawang Bledeg yang diyakini bisa menangkal petir.

Sumber:
Olthof (1941), Babad Tanah Jawi, Hal. 43-58.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com