YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar vaksin booster massal di Jogja Expo Center (JEC) selama 3 hari dengan total target sebanyak 5.000. Adapun total target lansia keseluruhan sebanyak 472.801.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan. vaksinasi massal selama tiga hari ini merupakan kick off vaksin booster.
"Target 5.000 sehari diharapkan bisa lebih dari 1.500 per hari. Walaupun alokasi kami 1.500 per harinya, kita lakukan vaksinasi massal 3 hari ini merupakan kick off," katanya ditemui di JEC, Kamis (13/1/2022).
Baca juga: Kemenkes Sebut Penerima Vaksin Pfizer Belum Bisa Diberi Vaksin Booster, Ini Alasannya
"Jumlah lansia sekitar 472.801 kalau kemarin dosis dua 82 persen kita tetap kejar yang belum vaksin," imbunya.
Pembajun menambahkan, setelah kick off vaksin booster selama tiga hari selesai, vaksinasi booster dilakukan di sentra-sentra vaksin atau fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat.
"Seharusnya booster dilakukan Pemerintah DIY melalui dinkes ini sifatnya membantu rumah sakit pemerintah. Kabupaten kota juga sama ada bergerak bareng," katanya.
Pada kick off vaksin booster di JEC ini tidak hanya lansia dengan komorbid yang mendapatkan vaksin booster, tetapi juga aparatur sipil negara (ASN) dan abdi dalem Keraton Yogyakarta juga mendapatkan booster vaksin.
"Lansia dengan komorbid, ada yang dari pemerintah ada yang bukan, dan abdi dalem yang sudah sepuh (lansia)," kata dia.
Jenis vaksin yang digunakan untuk booster akali ini adalah AstraZeneca dan Pfizer. Pembajun menambahkan, sasaran vaksin booster ini diutamakan bagi mereka yang dosis pertama dan kedua Sinovac, sehingga booster menggunakan vaksin jenis AstraZeneca.
Baca juga: Tiket di Aplikasi PeduliLindungi Jadi Syarat untuk Dapatkan Vaksin Booster Covid-19
"Vaksinnya Pfizer dan AstraZeneca. Vaksin AstraZeneca mau kedaluwarsa Januari ini kita prioritaskan untuk itu," kata dia.
Oleh sebab itu, sambung dia, sasaran vaksin booster kali ini juga diikuti oleh ASN karena ASN lebih gampang dikoordinasikan untuk mengikuti vaksin booster.
"Kita enggak mau ada vaksin yang ed di DIY. Kenapa ASN karena mudah untuk menggerakkan," katanya.
Untuk ASN, Pemerintah DIY memprioritaskan bagi guru dan tenaga kependidikan kalau nantinya ada ASN di luar guru dan tenaga pendidikan Pembajun tidak mempermasalahkan hal itu.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, vaksin jenis Aztra di DIY yang mendekati masa ed ada sekitar 30.000 dosis. Sedangkan untuk stok vaksin secara keseluruhan ia menyampaikan saat ini masih mencukupi.
"Aman sampai akhir bulan, cuma kali booster kali ini kiya minta yang primernya sinovac (dosis 1 dan 2). Kalau yang Aztra mungkin bulan depan," katanya.
Baca juga: Pemkot Kediri Awali Vaksinasi Booster dengan Vaksin Moderna