YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengirim sebanyak 7 sampel untuk dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS) karena diduga terpapar virus corona varian Omicron.
Dari 7 sampel tersebut satu orang telah melakukan perjalanan keluar kota sedangkan 6 lainnya adalah satu keluarga.
"Dari Kota Yogyakarta itu yang kami kirim untuk di Whole Genome Sequencing (WGS) sekitar 7. Satu itu berkaitan dengan perjalanan luar kota, yang 6 yang keluarga itu," kata Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, saat dihubungi, Selasa (12/1/2022).
Sampel satu keluarga sebanyak 6 itu dikirim untuk dilakukan WGS karena setelah bulan Juli 2021 lalu di kawasan Kota Yogyakarta, sudah tidak ditemukan lagi sebaran virus corona dalam satu keluarga.
Baca juga: Besok Kick Off Vaksinasi Booster di Yogyakarta, Ini Target Sasarannya
"Sebagai antisipasi untuk melihat apa itu Omicron atau bukan, maka satu keluarga itu sampel kami kirim, kami periksakan, apakah itu jenis Omicron atau biasa. Nah, yang kota Yogyakarta baru sekitar 7 itu untuk WGS," ujar dia.
Wakil Wali Kota Yogyakarta ini menambahkan, untuk hasil pemeriksaan WGS dari 7 sampel yang dikirim hingga sekarang belum keluar.
"Hasilnya belum keluar," kata dia.
Dia menambahkan, dengan tren saat ini, di mana seseorang yang terpapar virus corona tidak mengalami gejala, Pemkot Yogyakarta memperbanyak tracing kontak erat.
Karena dengan memperbanyak jumlah tracing kontak erat dapat diketahui penularan terjadi secara cepat atau tidak.
"Kami ingin mengetahui sebaran secara tepat ada penularan secara cepat atau tidak, sebagai ciri-ciri Omicron. Makanya setiap kasus baru yang kami temukan itu selalu kami kejar di kontak eratnya sebanyak mungkin yang bisa kami jangkau," ujar dia.
Selain memperbanyak tracing kontak erat, Pemkot Yogyakarta juga menggencarkan edukasi kepada masyarakat terutama terkait dengan penerapan protokol kesehatan dan juga menyampaikan bahwa varian Omicron sudah sampai di Indonesia.